Metroterkini.com - Penerbagan pesawat udara Lion Air JT 649 tujuan Surabaya, sempat tertunda lantaran ulah seorang calon penumpang yang mengaku membawa bom di dalam tasnya.
Otoritas LIA (Bandara Internasional Airport) terpaksa melakukan pemeriksaan terhadap Fajar Haitami, (16) warga Kecamatan Ampenan Mataram karena bercanda dengan kata-kata “bom” di areal Bandara.
Kepala Sub Sektor LIA, IPDA Sulyadi mengaku pihak Lion Air terpaksa menunda jadwal penerbangan karena ulah pelajar anak SMA. Kronologisnya, Pukul 14.00 Wita, pada saat itu Fajar bersama rombongan berjumlah 40 orang hendak terbang ke Surabaya menggunakan pesawat Lion Air. Setibanya rombongan ini di ruang check in, barang bawaan rombongan kemudian dimasukan ke alat pemeriksa barang bawaan, X-ray atau detector mendeteksi secara visual semua barang. Di tengah pemeriksaan barang berlangsung, terdengar penuturan Fajar Haitami kepada temannya bahwa ada bom di dalam tas. Mendengar candaan ini, petugas setempat langsung melakukan pemeriksaan sampai dua kali. Dari situ, petugas setempat melaporkan candaan itu dan pihak Maskapai memutuskan untuk membatalkan penerbangan siang itu.
“Jadi memang ini seperti yang di Tv itu. Niatnya becanda, tapi petugas tahu dan melaporkan langsung,” terang Sulyadi.
Menindak candaan bom ini otoritas bandara dan pihak kepolisian setempat langsung mengangkut pemuda tanggung ini ke Polres Lombok Tengah untuk diperiksa. Sampai saat ini, belum diketahui seperti apa perkembangannya. “Sekarang masih pemeriksaan di Polres dikawal pihak bandara,” katanya.
Sementara itu Kabid Humas Polda NTB AKBP Tri Budi Pangastuti kepada wartawan metroterkini, di Mataram membenarkan bahwa si pelajar yang hendak berangkat ke Surabaya itu telah diamankan di Mapolres Lombok Tengah. "Dia diamankan Kamis (14/1) siang kemarin, sekitar pukul 14.30 WITA oleh pihak keamanan bandara," ujarnya.
Menurutnya, saat diperiksa pihak keamanan Bandara menemukan tiga butir peluru, masing-masing berjenis Kaliber 5,56 mm dengan kode TG dan dua kaliber 5,56 mm dengan kode LO. "Saat diperiksa tasnya, pihak pengamanan menemukan tiga butir peluru berjenis kaliber," ucap Tri Budi. [LS]