Australia Selamatkan 4 Nelayan RI Hanyut 8 hari di Laut Timor

Jumat, 15 Januari 2016 | 00:00:02 WIB

Metroterkini.com - Empat nelayan Indonesia diselamatkan dari rakit pada 13 Januari 2016 lalu, setelah delapan hari terombang-ambing di perairan Laut Timor.

Penyelamatan para nelayan tersebut dikoordinasikan oleh Otorita Keselamatan Maritim Australia (AMSA), dengan dukungan dari Angkatan Perbatasan Australia (ABF), Angkatan Pertahanan Australia dan kapal nelayan Australia.
 
Para nelayan telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat. Para nelayan akan direpatriasi ke pelabuhan asal mereka, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
 
Rakit tersebut awalnya terlihat oleh pesawat Dash 8 ABF pada Selasa malam, 12 Januari 2016. Kemudian AMSA melakukan pengaturan agar pesawat ABF berikutnya memberikan 'perlindungan udara', tetap berada di udara, sementara permintaan bantuan diajukan ke kapal nelayan Australia yang berada di dekatnya, AFV Exodus, untuk memberikan tanggapan dan menuju titik tersebut.

Exodus menyelamatkan empat nelayan Indonesia pada pagi dinihari, 13 Januari 2016. Dukungan selanjutnya lalu diberikan dengan kedatangan kapal Angkatan Laut Australia, HMAS Maitland.
 
Manajer Umum SAR AMSA, John Young, secara khusus mengucapkan terima kasih kepada nakhoda dan awak kapal AFV Exodus.
 
"Awak kapal AFV Exodus segera menghentikan operasi penangkapan ikan mereka untuk memberikan dukungan. Sumbangsih para pelaut pada upaya-upaya SAR seperti ini merupakan yang terbaik dalam tradisi maritim dan sangat penting dalam membantu AMSA untuk menyelamatkan jiwa di laut," tutur Young dalam keterangan resmi yang diterima media ini, Kamis 14 Januari 2016.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson mengatakan sikap ini merupakan contoh yang sangat baik untuk mempererat kerja sama Pemerintah Australia dan Indonesia. Kerja sama dalam matra maritim antara kedua negara kita semakin meningkat.
 
"Kami berterimakasih kepada awak kapal nelayan Australia, Exodus, atas karya luhur mereka dalam membantu menyelamatkan jiwa para nelayan Indonesia di laut," tambah Grigson. [***viva]

Terkini