Metroterkini.com - Stasiun berita Al Jazeera Amerika akan berhenti siaran pada 30 April mendatang setelah mengudara selama dua tahun. Diduga rating dan kondisi finansial yang buruk, ditambah anjloknya harga minyak, menjadi penyebabnya.
Seperti dikutip CNN, pengumuman ini disampaikan pada rapat staf oleh petinggi Al Jazeera Amerika, Rabu (13/1). Sebanyak 700 karyawannya akan menganggur seiring penutupan stasiun berita asal Qatar ini di AS.
Dalam email-nya kepada para staf Rabu waktu setempat, CEO Al Jazeera Amerika Al Anstey mengatakan keputusan untuk menutup Al Jazeera Amerika "didorong oleh kenyataan bahwa model bisnis kita tidak mampu bertahan di dunia digital yang terus berkembang, dan karena tantangan finansial global saat ini."
Al Jazeera Amerika diluncurkan pada 2013 setelah perusahaan induk di Doha membeli Current TV milik Al Gore dan beberapa stasiun lainnya seharga US$500 juta. Al Jazeera Amerika dianggap memiliki porsi sebagai stasiun televisi alternatif dari banyak stasiun serupa yang menjual sensasi dan kebencian.
Stasiun berita itu dalam memonya kepada media mengatakan bahwa mereka tidak sepenuhnya meninggalkan pasar Amerika, tapi akan mengambil alternatif lainnya di dunia digital internasional. Rincian soal ini baru akan dirilis beberapa bulan lagi.
Al Jazeera Amerika terkenal dengan laporan mendalamnya, namun ratingnya sangat kecil sejak pertama kali diluncurkan. Di jam-jam utama, stasiun ini hanya ditonton antara 20 ribu hingga 40 ribu orang setiap hari.
Setelah dua tahun mengudara, Al Jazeera Amerika ditutup. (Reuters/Brendan McDermid)
Anjloknya harga minyak
Perusahaan induk Al Jazeera di Doha, keputusan menutup cabang di Amerika salah satunya adalah karena anjloknya harga minyak.
Untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, harga minyak menukik hingga di bawah US$30 per barel selasa lalu. Pemerintah Qatar sebagai pemilik Al Jazeera Media Group menggantungkan pemasukan mereka dari sektor perminyakan.
"Al Jazeera Media Network harus melakukan pemangkasan, alih-alih melakukannya di tempat lain, mereka menghentikan Al Jazeera Amerika," kata sumber.
Selain rating dan jatuhnya harga minyak, faktor yang mendorong penutupan Al Jazeera Amerika diduga adalah karena akan berakhirnya status kontrak dengan distributor penyedia layanan TV kabel. Beberapa distributor ini menyatakan akan menghentikan kontrak dengan stasiun dengan rating rendah.
Al Jazeera Amerika juga pernah diterpa masalah internal. Dua mantan karyawan perusahaan itu tahun lalu melayangkan gugatan atas tuduhan anti-semit dan seksisme di ruang berita.
CEO Al Jazeera Amerika saat itu, Ehab Al Shihabi, digulingkan pada bulan Mei atas kasus itu dan digantikan oleh Anstey yang sebelumnya merupakan direktur pelaksana Al Jazeera Inggris.
Pengumuman penutupan ini juga selang sepekan setelah Al Jazeera Amerika menyiarkan laporan provokatif soal tuduhan doping olahraga terhadap istri atlet rugby Peyton Manning yang disebut mengirimkan hormon pertumbuhan manusia.
Manning membantah tuduhan itu. Bersama dua atlet lainnya yang disebut dalam laporan itu, Manning mengajukan gugatan terhadap Al Jazeera. Namun tidak ada indikasi hubungan antara penutupan stasiun berita itu dengan kasus ini. [Cnn]