Metroterkini.com - Pendidikan pesantren selalu dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat. Hal ini berangkat dari asumsi bahwa pesantren tidak bisa memberi wadah bagi peserta didiknya di bidang profesi.
Demikian halnya dengan kampus-kampus yang berlatarbelakang agama layaknya pesantren, termasuk Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. UIN merupakan salah satu kampus negeri yang menjadi rujukan bagi alumni pesantren. Tentunya, UIN harus mampu menjawab problema ini.
Edi Apriadi mahasiswa UIN Jakarta Jurusan Tafsir Hadis, Minggur (13/12/15) menuturkan, "Sejauh pengamatan saya, tidak ada satu kampus pun yang bisa menggaransi mahasiswa akan memperoleh pekerjaan sesuai dengan jurusannya. Artinya, mahasiswa dituntut untuk memahami kecakapan dirinya sendiri. Sementara peran kampus hanya memberi fasilitas saja. Banyak kita lihat, alumni jurusan tafsir hadis misalnya, yang menjadi pengamat politik, pengusaha, jurnalis, bahkan diplomat" ujarnya.
"Dalam kesempatan Pemilu Raya ini, saya berani mencalonkan diri di HMJ dengan mengusung tema kekaryaan. Mengingat bahwa karya merupakan modal jual beli di dunia global ini. Saya ingin menggiring mahasiswa Tafsir Hadis untuk berbenah diri. Selain disiapkan sebagai ustad dan kyai, mahasiswa Tafsir Hadis harus punya karya. Entah dalam bentuk apapun" tutupnya. [muflih]