Metroterkini.com - Pemerintah Amerika Serikat meminta Jerman mengerahkan bantuan militernya yang lebih besar lagi dalam memerangi organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Permintaan Amerika itu termuat dalam majalah Jerman terkemuka Der Spiegel. Majalah mingguan yang terbesar dan paling berpengaruh di Jerman itu, Sabtu (12/12), menyebutkan permintaan tersebut mencuat sepekan setelah parlemen menyetujui rencana militer Jerman untuk bergabung lebih banyak melawan ISIS di Suriah.
Seperti dikutip Reuters, Der Spiegel melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ashton Carter sudah melayangkan surat yang isinya meminta pengerahan bantuan militer lebih besar kepada Berlin.
Pejabat Kementerian Pertahanan Jerman menyatakan surat permintaan bantuan tambahan dari Amerika telah diterima dan dipertimbangkan. Namun pejabat tersebut tidak memerinci lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Amerika membutuhkan bantuan lanjutan dari mulai pesawat tempur hingga tentara untuk meneruskan misinya menghancurkan basis pertahanan ISIS. Jerman sebelumnya telah memutuskan untuk memberi bantuan jet intai Tornado, kapal perang untuk melindungi kapal induk Perancis Charles de Gaulle, pengisian bahan bakar pesawat hingga pengiriman 1.200 prajurit.
Pengerahan bantuan tersebut sebagai bentuk solidaritas dan repsons cepat Jerman terhadap serangan teror mematikan di Paris beberapa waktu lalu. Jerman sendiri tidak berencana melancarkan serangan udara di Suriah seperti halnya Rusia.
Selama dua tahun terakhir Jerman telah menunjukkan keaktifannya dalam mengerahkan pasukan guna memberi bantuan militer.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen mengatakan pihaknya siap mengerahkan kekuatan militernya yang lebih besar untuk bisa lebih berperan dalam memerangi ISIS.
Jerman juga terus melakukan evaluasi untuk memastikan apakah pengerahan bantuan militernya sudah tepat.
Saat ini lebih dari 3.000 personel sudah diterjunkan dalam misi menggempur Suriah, dan jumlah itu akan terus ditambah. Von der Leyen juga hendak mengirimkan 650 tentara ke Mali guna membantu Perancis melawan kelompok militan di Mali. [cnn]