10 Kapal Hantu di Dunia, Salah Satunya Ada Indonesia

Rabu, 09 Desember 2015 | 00:00:08 WIB

Metroterkini.com - Samudera di dunia sejak lama menyimpan misteri yang tak pernah terkuak. Berbagai hal aneh kerap terjadi di lautan luas yang hingga kini tetap menjadi misteri. Ada peristiwa dimana seluruh awak kapal tiba-tiba tewas dengan bangkai kapal yang tetap mengapung di lautan.

Kisah-kisah kapal hantu di seluruh dunia tetap menjadi bagian sejarah yang tetap abadi dengan kerahasiaannya. Malah, salah satunya pernah terjadi di Indonesia di masa penjajahan Belanda. Berikut 10 kisah kapal hantu Seperti dikutip brilio dari berbagai sumber, Rabu (9/12).

1. Ourang Medan

Pada Juni 1947, sebuah kapal Belanda bernama Ourang Medan mengirim pesan kode Morse yang berisi kepanikan seluruh kru kapal. Pesan itu diterima banyak kapal dan beberapa merespons. Pesan itu melaporkan bahwa seluruh kru kapal termasuk kapten tewas. Lalu pesan kedua diterima tak lama setelah pesan pertama, kali ini terdengar suara melalui radio yang hanya menyatakan "aku mati".

Mendengar kabar ini beberapa kapal berbendera Belanda dan Inggris melakukan pelacakan posisi untuk berupaya menyelamatkan kru kapal. Setelah beberapa jam, sebuah kapal Amerika bernama Silver Star tiba di tempat kejadian. Beberapa awak membentuk tim dan berusaha naik ke kapal Ourang Medan yang tidak rusak. Tim ini menelusuri tempat radio yang menyiarkan berita dan menemukan seluruh kru dan kapten kapal Ourang Medan tewas. Banyak mayat ditemukan di dek kargo. Di situ juga ditemukan seekor anjing yang sedang berdiri pada keempat kakinya dalam keadaan membeku dengan wajah menggeram ke udara. Tidak ada korban selamat yang ditemukan.

Anehnya, seluruh mayat membeku dan mereka seakan sedang berupaya mencari arah matahari. Tangan mereka terulur, mulut menganga, dan ekspresi ketakutan tampak pada wajah semua mayat. Di ruang komunikasi, seorang awak penulis pesan SOS, juga mati dengan tangan yang masih menempel di tombol mesin Morse. Matanya terbuka lebar. Anehnya, tidak ada tanda-tanda luka atau cedera pada seluruh mayat.

Awak Silver Star mencoba memasuki ruang kargo tapi terjadi ledakan yang tidak diketahui darimana sumbernya saat kapal hendak ditarik ke pelabuhan terdekat. Beberapa menit kemudian, kapal Ourang Medan tenggelam ke dasar laut Pasifik. Meskipun tidak ada catatan yang jelas dari kapal Ourang Medan, ada teori yang menyebutkan bahwa kapal itu membawa barang ilegal berbahaya seperti metana atau gas alam beracun lainnya dan mengalami kebocoran.

Spekulasi lain menyebutkan kapal tersebut telah disatroni bajak laut dan membunuh semua kru. Namun hal itu terbantahkan karena tidak ditemui tanda-tanda cedera pada seluruh mayat. Bahkan teori-teori yang lebih fantastis mengaitkan kejadian ini dengan alien dan hantu. Nasib Ourang Medan dan awak tetap menjadi misteri.

2. Mary Celeste

Kisah Mary Celeste benar-benar menjadi misteri maritim terbesar sepanjang masa. Peristiwa tersebut mengarah pada delapan awak dan dua penumpang yang menghilang dari muka bumi. Kisah ini menjadi kontroversi besar dan perdebatan.

Pada 13 Desember 1872, Mary Celeste berlayar memasuki Teluk Gibraltar setelah berlayar dari New York pada 7 November. Kapal ini hendak menuju Genoa dengan muatan 1.701 barel alkohol. Pada sore hari, 5 Desember, kapal yang dinakhodai Kapten Briggs mengalami kejadian aneh. Kapal ini seperti ditinggalkan dengan tergesa-gesa. Hal ini diketahui dari Kapten Morehouse nakhoda kapal Dei Gratia yang melihat Mary Celeste tampak seperti kapal kosong.

Setelah 2 jam berusaha mengontak kapal dan tidak ada jawaban, Morehouse akhirnya berusaha untuk naik ke ruang kendali Mary Celeste. Morehouse adalah sahabat Kapten Briggs yang dikenal sebagai pelaut ulung.

Di ruang kendali Morehouse tak menemukan catatan perjalanan kapal kecuali goresan Kapten Briggs terakhir yang menyatakan Mary Celeste melewati Azores pada 25 November. Kesan yang didapat kapal telah ditinggalkan terburu-buru, tapi tidak ada tanda-tanda kekerasan. Logistik makanan dan air tawar masih berada di atas kapal, kecuali sembilan barel alkohol yang menjadi kosong.

Ada kerusakan kapal di mana air masuk yang menyebabkan beberapa orang percaya Mary Celeste ditinggalkan karena cuaca buruk. Tapi Morehouse yakin hal itu sangat bertentangan dengan kepribadian Kapten Briggs yang tak akan meninggalkan kapal kecuali terdapat risiko tinggi yang mengancam nyawanya.

Dari hasil penyelidikan terhadap misteri ini ditemukan fakta bahwa terdapat beberapa bercak darah di kabin kapten. Lalu muncul asumsi yang mengatakan kejadian di Mary Celeste disebabkan karena tepung yang terkontaminasi bahan kimia sehingga menyebabkan seluruh awak kapal menjadi gila. Selama 13 tahun berikutnya Mary Celeste berpindah tangan 17 kali pemilikan, dengan beberapa kejadian kematian yang tragis.

3. Carrol A Deering

Carrol A Deering adalah kapal dengan lima tiang Schooner yang dibangun pada 1911. Nama kapal kargo ini diambil dari nama putra pemilik kapal. Perjalanan terakhir kapal ini berlayar dari Rio De Janeiro, Brasil, pada 2 Desember 1920.

Kapten William Merrit, dan anaknya Sewall Merrit memiliki 10 awak asal Skandinavia. Keduanya kemudian jatuh sakit dan Kapten WB Wormell direkrut sebagai pengganti. Setelah meninggalkan Rio, Deering berhenti di Barbados untuk mengisi persediaan. Kapal itu tidak terlihat hingga 28 Januari 1921.

Deering melaporkan telah kehilangan jangkar kepada petugas penjaga mercu suar, tapi si penjaga tidak dapat menyampaikan pesan karena radionya rusak. Tiga hari kemudian, pada 31 Januari, Deering ditemukan kandas di Diamond Shoals, Cape Hatteras.

Kejadian ini membuat Deering menjadi salah satu kisah yang paling banyak ditulis tentang misteri maritim dalam sejarah. Sebab, Deering benar-benar ditinggalkan. Berdasarkan temuan, catatan pelayaran dan peralatan navigasi hilang, termasuk dua kapal sekoci. Sayangnya, kapal itu ditenggelamkan dengan menggunakan dinamit sebelum penyelidikan menyeluruh untuk menguak misteri yang terjadi. Ada yang menyebutkan seluruh kru hilang di Segitiga Bermuda, termasuk sulfur yang berada di kargo.

4. Baychimo

Dibangun di Swedia pada 1911, Baychimo adalah sebuah kapal dagang yang melayani rute North West Kanada. Kapal ini diberikan kepada Inggris dari Jerman sebagai bagian dari pampasan perang. Setelah 20 tahun berlayar, kapal ini dijadikan kapal uap kargo pada Oktober 1931 yang membawa muatan bulu. Namun kapal ini terjebak di es di lepas pantai Kota Barrow. Karena kejadian itu seluruh kru sementara meninggalkan kapal dan berjalan sejauh 0,5 mil ke pedalaman untuk mencari tempat berlindung dari kondisi beku.

Kapal akhirnya bebas dari es seminggu kemudian, pada 8 Oktober. Para kru kembali ke kapal, namun mereka terperangkap lagi dalam es pada 15 Oktober. Akhirnya ke 15 awak kapal membangun tempat penampungan sementara yang agak jauh, menunggu musim dingin berakhir untuk kembali berlayar.

Namun pada 24 November, terjadi badai salju. Ketika badai reda, kru menemukan bahwa Baychimo telah lenyap, diduga tenggelam dalam badai. Beberapa hari kemudian seorang pemburu memberitahu bahwa ia telah melihat kapal sekitar 45 mil dari perkemahan mereka. Para kru melacak keberadaan kapal sekaligus untuk mengambil barang berharga mereka. Tapi mereka tak pernah menemukan Baychimo.

Setelah empat dekade ada banyak penampakan Baychemo di sepanjang pantai Kanada. Dikonfirmasi penampakan terakhir terjadi pada 1969, atau sekitar 38 tahun setelah kapal itu hilang. Pada 2006, Pemerintah Alaska mulai melaksanakan operasi untuk menemukan "Kapal Hantu Arktik", tetapi sampai saat ini, mereka gagal. Terjebak di es atau tenggelam di dasar laut, nasib Baychimo masih menjadi misteri.

5. Eliza Battle

Diluncurkan pertama kali di Indiana pada 1852, Eliza Battle adalah sebuah kapal uap kayu mewah yang diperuntukkan bagi Presiden dan tamu-tamu VIP. Bencana melanda pada malam yang dingin di bulan Februari 1858, ketika kapal berlayar di Sungai Tombigbee. Terjadi kebakaran di dek utama dan segera menyebar ke seluruh kapal. Angin kencang membuat api cepat menyebar hingga dek atas. Hingga akhirnya Eliza Battle tenggelam.

Beberapa pria meninggal dalam upaya mereka menyelamatkan orang yang mereka cintai. Para wanita meninggal saat mereka berupaya menyelamatkan anak-anak mereka. Ada beberapa penumpang kapal yang selamat dengan sekoci menyaksikan akhir perjalanan Eliza Battle. Dari perkiraan 100 penumpang, 26 jiwa hilang.

Setelah kejadian itu, disetiap bulan purnama, terjadi penampakan kapal Eliza Battle Nelayan lokal percaya bahwa penampakan Eliza Battle adalah tanda dari bencana yang akan datang dan pertanda bahwa kapal masih berlayar di Sungai Tombigbee.

6. MV Joyita

MV Joyita adalah kapal pesiar mewah yang dibangun pada 1931 di Los Angeles untuk Direktur Film Roland West. Selama Perang Dunia II kapal ini digunakan sebagai kapal patroli dan bekerja di sekitar pantai Hawaii sampai akhir perang. Pada 3 Oktober 1955, Joyita berlayar dari Samoa menuju Kepulauan Tokelau, menempuh jakak 270 mil. Keberangkatannya sempat tertunda karena kerusakan kopling pada mesin utama. Tapi kopling tersebut tidak diperbaiki dan akhirnya kapal berlayar dengan menggunakan satu mesin.

Saat itu ada 25 jiwa di dalam kapal, termasuk pejabat pemerintah, dua anak-anak dan seorang ahli bedah yang berlayar untuk melakukan amputasi. Meskipun perjalanan tidak lebih dari dua hari, pada hari ke-3 Joyita belum tiba di pelabuhan yang dituju. Tidak ada panggilan darurat yang diterima penjaga pantai maupun stasiun relay. Akhirnya dilakukan pencarian dengan radius 100.000 mil persegi oleh pesawat Royal Air Force Selandia Baru. Tapi tidak ada tanda-tanda kapal, awak atau penumpang.

Lima minggu kemudian, kapal itu ditemukan oleh kapal The Tuvalu. Joyita terlihat 600 mil dari rute yang direncanakan. Kapal itu akhirnya ditarik ke pelabuhan dengan kondisi sebagian dek terendam air dan empat ton kargo hilang. Tidak ada satu pun penumpang di kapal. Saat ditemukan, radio kapal disetel dalam gelombang VHF pada frekuensi internasional. Kapal itu ditemukan masih berjalan dengan satu mesin. Semua jam di kapal itu berhenti pada pukul 10:25. Sebuah tas dokter ditemukan di lantai empat dengan perban bernoda darah. Buku catatan dan kronometer hilang bersama tiga sekoci. Kargo yang hilang tetap menjadi misteri.

Ada banyak teori untuk membuktikan kejadian tersebut mulai dari sisa pasukan Jepang dari Perang Dunia II yang tinggal di pulau terisolasi yang melakukan pembajakan, hingga penipuan asuransi. Namun, teori-teori itu tak pernah terbukti. Joyita akhirnya diperbaiki, tetapi kandas beberapa kali. Kapal itu pun dijuluki sebagai kapal terkutuk yang akhirnya dijual untuk koleksi museum pada 1960-an.

7. Flying Dutchman

Nama kapal hantu paling terkenal di dunia The Flying Dutchman menjadi inspirasi film The Pirates of the Caribbean dan film kartun Spongebob Squarepants. Nama The Flying Dutchman sebenarnya mengacu pada seorang kapten kapal, bukan nama kapal. The Flying Dutchman adalah nama Kapten Hendrick Van Der Decken yang berlayar dari Amsterdam menuju Pulau Jawa dengan tujuan akhir Tanjung Harapan. Pada versi lain menyebutkan nama sang kapten adalah Bernard Fokke.

Saat berlayar itu dia menghadapi badai dahsyat. Namun sang kapten menolak untuk mengubah arah kapal apalagi berlabuh meskipun ada permohonan dari para kru. Gelombang besar akhirnya menghantam kapal, sementara sang kapten terus bernyanyi, minum bir dan merokok pipanya. Sang kapten malah bersumpah dan mengutuk semua awak kapalnya jika tidak meneruskan perjalanannya. Sehingga kapal ini akan terus berlayar mengarungi tujuh lautan untuk selamanya tanpa berlabuh sekalipun. Penampakan The Flying Dutchman yang sering dilihat pelaut terkemuka, termasuk Prince George of Wales dan saudaranya, Pangeran Albert Victor of Wales di sekitar Cape Peninsula.

8. Teazer Young

Dibangun pada 1813, Teazer Young adalah kapal penyelundup Amerika yang selalu menggerogoti perdagangan laut Kerajaan Inggris di lepas pantai Halifax. Teazer Young adalah kapal sangat cepat di masanya yang banyak menyelundupkan hasil perdagangan di Nova Scotia, sebuah galangan di dekat pelabuhan Halifax.

Pada Juni 1813, Teazer Young dikejar kapal Inggris pimpinan Sir John Sherbrooke, tapi Teazer Young berhasil melarikan diri. Tak lama setelah itu, HMS La Hogue, sebuah kapal perang ditugaskan mengejar Teazer Young yang dilaporkan terpojok di Mahone Bay. La Hogue bergabung dengan HMS Orpheus yang siap menangkap Teazer Young. La Hogue kemudian mendekati Teazer Young. Tapi, sebelum menangkap kapal itu, Teazer Young meledak. Rupanya, kapal itu meledak akibat kapten kapal Teazer Young Letnan Frederick Johnson yang dianggap gila, melakukan aksi bunuh diri dengan melempar bom molotov ke gudang amunisi yang ada di kapal. Dia dan 30 awaknya tewas. Banyak dari jasad mereka akhirnya dimakamkan di Pemakaman Anglikan di Mahone Bay.

Setelah peristiwa tragis itu, laporan saksi mata mulai muncul ke permukaan bahwa Teazer Young telah kembali dari kedalaman sebagai kapal api. Bahkan beberapa orang dari Mahone Bay terkejut melihat penampakan di dalam air dimana Teazer Young hancur. Kapal hantu ini kemudian dikenal sebagai "The Teazer Light" yang sering terlihat pada malam berkabut, terutama tiga hari sebelum bulan purnama.

9. Octavius

Kapal hantu Octavius ??diduga ditemukan di Barat Greenland oleh kapal penangkap ikan paus Herald Whaler pada 11 Oktober 1775. Sejumlah kru Herald Whaler naik ke kapal terlantar itu dan menemukan seluruh awak tewas membeku. Kapten kapal juga ditemukan tewas di kabinnya dengan pena di tangan, masih menulis laporan pelayaran. Dia didampingi seorang wanita, seorang anak yang ditutupi selimut dan seorang pelaut yang semuanya tewas.

Dalam laporan pelayaran sang kapten tertulis bahwa Octavius masuk ke wilayah itu pada 1762, artinya seluruh awak kapal itu telah tewas selama 13 tahun saat ditemukan. Seluruh jasad di kapal itu masih dalam keadaan utuh karena faktor suhu ekstrem.

Berdasarkan catatan, Octavius meninggalkan Inggris menuju Orient pada 1761. Sang kapten diduga memilih rute yang lebih pendek namun berbahaya, ketimbang mengambil jalur umum melalui North West. Hal ini diyakini sebagai penyebab kapal terperangkap dalam es. Sebelum penemuan itu, banyak kapal melihat penampakan Octavius di Utara Alaska.

10. Lady Lovibond

Pada 12 Februari 1748, untuk merayakan pernikahannya dengan gadis pujaannya Annette, Simon Reed kapten kapal Lady Lovibond, pesiar ke Oporto, Portugal. Reed ingin merayakan pernikahannya dengan para tamu undangan. Di antara mereka seorang rekan Reed, John Rivers menjadi saksi pernikahan itu.

Rupanya, tanpa diketahui pasangan pengantin, Rivers cemburu melihat kebahagiaan pengantin tersebut. Rivers akhirnya merencanakan sesuatu untuk merusak hari pernikahan itu. Reed yang sebelumnya memimpin pelayaran memutuskan turun ke dek bawah untuk bergabung dengan para tamu. Kemudi kapal diserahkan kepada juru mudi. Rivers yang dibakar api cemburu bergegas naik ke ruang kemudi dan membunuh juru mudi. Dia kemudian mengarahkan Lady Lovibund menuju Goodwin Sands, sebuah zona berbahaya yang dekat dengan wilayah town of Deal.

Zona tersebut dikenal sebagai kuburan kapal. Banyak yang percaya jika di wilayah itu banyak terdapat karang yang berbahaya bagi jalur pelayaran. Lady Luvibond akhirnya karam pada 13 Februari 1748 dan menewaskan seluruh penumpangnya.

Lalu, 50 tahun setelah kejadian itu, pada 13 Februari 1798, seorang kapten kapal Edenbridge melaporkan bahwa kapalnya hampir bertabrakan dengan sebuah kapal layar bertiang tiga. Ketika kapal misterius tersebut melintas, ia mendengar musik yang biasanya terdengar saat hari pernikahan. Bukan hanya sang kapten Edenbridge yang melihatnya, namun seorang nelayan setempat mengaku juga telah melihat kapal itu.

Pada 13 Februari 1848 dan 1849, beberapa penduduk setempat menyaksikan sebuah kapal layar bertiang tiga sedang berlayar, namun menuju ke arah tepi pantai. Ketika mereka mengira bahwa kapal tersebut akan menabrak, tiba-tiba kapal itu hilang entah ke mana. Setelah itu, penampakan mengenai kapal hantu ini jarang terjadi. Dikabarkan, penampakan kapal Lady Lovibond terjadi setiap 50 tahun sekali.[brl]

Terkini