Keindahan Karimunjawa Surga Baharinya Utara Jawa

Senin, 07 Desember 2015 | 00:00:08 WIB

Metroterkini.com - Karimunjawa di Jepara merupakan salah satu destinasi bahari indah yang terletak di utara pulau Jawa. Di sana traveler bisa menikmati sunset menawan hingga snorkeling bareng teman-teman.

Siapa yang tidak tahu Karimunjawa? Gugugusan pulau surga di laut Jawa tersebut menawarkan keindahan yang membuat mereka yang datang ke sana ingin datang lagi di suatu hari. Bahkan ada yang bilang, siapa saja yang sudah pernah meminum air dari Karimunjawa pasti suatu hari akan kembali lagi ke sana.

Mimpi mengunjungi pulau ini sudah ada dari saat kami masih menjadi mahasiswa di Semarang. Namun mimpi itu baru bisa terwujudkan setelah kami lulus di tahun 2011 dan berpencar-pencar bekerja di berbagai kota.

Saya dari Surabaya, ada yang dari Jakarta, Semarang, Demak, Blora, Kudus, dan Pati. Kami bersebelas orang akhirnya dapat bertemu kembali setelah sekian lama di pulau yang sudah kami mimpikan semenjak di bangku kuliah. 

Dilansir Detik, Tepatnya bulan Mei 2014 setelah perencanaan dan diskusi yang panjang lewat grup chat, akhirnya kami menyeberang ke pulau tersebut dengan budget Rp 450.000/orang.

Pagi itu kami berkumpul di Pelabuhan Jepara bersama dengan rombongan lain yang juga ingin menuju Karimunjawa. Perjalanan laut yang kami tempuh memakan waktu 6 jam dengan kapal Muria. Tapi dengan kapal ferry perjalanan hanya 3 jam saja. 

Agar tidak bosan, kami saling berbagi cerita dan sedikit mengenang masa-masa kuliah dulu. Sesampai di pulau Karimunjawa, kami langsung dijemput oleh guide kami menuju penginapan dan disambut dengan es kelapa muda yang segar. 

Setelah bersih-bersih dan beristirahat sebentar, sore itu kami menikmati senja pertama kami di pelabuhan nelayan tak jauh dari penginapan kami. Warna senja masih menjadi warna favorit saya saat matahari ada di perbatasan siang dan malam.

Yang tidak boleh dilewatkan ketika berwisata di Karimunjawa tentunya snorkeling melihat surga bawah lautnya. Dan hari kedua kami full day tour laut dan pulau-pulau di sekitar pulau Karimunjawa. 

Walau pagi itu disambut dengan awan hitam dan hujan deras, tidak menyurutkan perahu kami untuk berlayar. Untung sesampainya di spot snorkeling pertama kami, hujan pun reda dan awan di langit mulai terbuka.

Air laut yang keruh karena hujan pun mulai bening gradasi hijau tosca. Sampai-sampai dasar laut bisa dilihat dari atas perahu. Sementara hatiku masih agak deg-degan mencoba pertama kali snorkeling karena saya tidak bisa berenang sama sekali. 

Okelah percaya saja sama jaket pelampung yang melekat di badan. Dan akhirnya nyemplung juga. Dua kata untuk menggambarkannya, wow banget! Terumbu karang hidup yang beraneka warna dan bentuk. Ikan-ikan warna-warni berlalu-lalang. 

Ini pertama kalinya saya melihat keindahan bawah laut langsung dengan mata saya sendiri. Serasa melihat surga bawah laut. Setelah beberapa spot snorkeling selesai kami jamah keindahannya, waktunya makan siang. 

Ya, perut sudah mulai membunyikan loncengnya. Perahu merapat di sebuah pulau tak berpenghuni dan di sana sudah siap ikan yang dibakar langsung di pulau oleh tim agen tour kami. 

Makan siang ikan bakar di pantai berpasir putih, birunya laut dan langit siang itu, tak lupa juga pohon-pohon yang berayun ke kiri dan ke kanan tertiup angin sepoi-sepoi khas pantai terasa nikmat sekali. 

Apalagi bersama teman-teman seperjuangan yang sudah lama tak bertemu. Cerita canda dan tawa bersama teman dan sesekali berbagi pengalaman dengan wisatawan lainnya melengkapi makan siang kami. 

Perut kenyang, jangan lupa kumpulkan sampah dan jangan buang sampah sembarang ya. Biar alam yang eksotis ini tetap terjaga kelestariannya.

Hari pun mulai sore, perahu kami merapat di sebuah pulau yang mempunyai pantai bernama Tanjung Gelam. Katanya sih salah satu spot terbaik untuk menikmati sunset. Sambil menunggu matahari tenggelam di cakrawala, kami bersantai minum es kelapa muda di pinggir pantai. Pasirnya yang tetap putih serta gradasi birunya laut membuat sore itu romantis banget. 

Semakin lama langit mulai menguning keemasan. Matahari yang nampak gagah dan galak di siang hari, di sore itu dia terlihat lembut dan hangat. Romantis banget kalau ke sini bawa pasangan. Seiring senja menghilang, kami pun kembali ke penginapan.

Setelah bersih-bersih dan makan malam, kami sempatkan jalan-jalan ke alun-alun pulau Karimunjawa. Di sana banyak pedagang souvenir, ikan bakar, makanan, atau hanya sekedar kopi hangat. 

Anak-anak yang bermain lari-larian dengan gelak tawanya menghangatkan malam itu tanpa ada suara kendaraan dan klaksonnya yang bersautan memecah malam. Suasana ini yang tidak bisa ditemukan di kota-kota besar. Hari ini indah maksimal. Oke, saatnya istirahat besok masih ada tour setengah hari sebelum kembali ke Jepara.

Keesokan harinya ketika kami sudah siap memulai tour snorkeling ke Pulau Menjangan besar dan kecil serta berenang dengan hiu, berita buruk datang dari BMKG Jepara. Diumumkan pagi itu akan ada gelombang tinggi, sehingga tak ada satupun perahu boleh melaut, tak terkecuali kapal ferry yang akan kami naiki untuk pulang. Sedangkan siang harinya kami harus kembali ke Jepara.

Dalam kebingungan, guide kami memberikan solusi untuk membatalkan tour hari terakhir kami dan bersama sekitar 20 wisatawan lainnya yang harus pulang hari itu menyewa perahu biasa untuk menyeberang ke Jepara. Ini gila, tapi tidak ada cara lain lagi. 

Kalau kami memaksa menunggu, kapal dari Jepara akan datang 2 sampai 3 hari berikutnya karena kapal penyeberangan reguler Jepara-Karimunjawa atau sebaliknya tidak melayani setiap hari.

Kami menerima saran itu dengan pengembalian sebagian uang pembatalan tour terakhir dan kami harus merogoh kocek lagi untuk membayar sewa perahu dibagi ber-20 orang. 

Saya panik, karena saat berangkat dari Jepara saya lupa membawa uang lebih dan saya pikir bisa mencari ATM di karimunjawa yang ternyata hanya ada 1 ATM BRI dan sialnya rusak. 

Sudah tidak ada sisa lagi uang di dompet kecuali beberapa rupiah uang pengembalian pembatalan tour terakhir. Tapi untungnya saya tidak sendiri. Ada teman-teman yang bersedia meminjamkan dulu uang mereka. 

Perjalanan 6 jam dengan perahu kecil menerjang ombak tinggi, itu pengalaman yang luar biasa. Akhirnya kami sampai di Pelabuhan Jepara dengan selamat dan sedikit mabuk laut serta kenangan manis gugusan pulau surga Karimunjawa yang suatu hari nanti saya akan kembali lagi untuk membayar setengah hari terakhir yang gagal  kami lewati.

Jadi di manapun kita traveling, harus siap dengan keadaan apapun karena apapun bisa terjadi selama traveling. Yang terpenting rencakan perjalanan dengan matang, siapkan perbekalan yang cukup, positif thinking, jaga alam, dan nikmati tripnya.[dtk]

Terkini