Metroterkini.com - Perancis mengatakan akan mendirikan gerbang keamanan di Stasiun Lille dan Paris, jalur kereta cepat Thalys yang sebelumnya gagal diserang. Kepolisian meyakini serangan itu terkait dengan penembakan dan pengeboman di Paris pada Jumat (13/11) oleh ISIS yang menewaskan 130 orang.
Agustus lalu, seorang terduga militan Islam dengan senapan serbu berhasil dilemahkan oleh para penumpang kereta lintas perbatasan tersebut. Kepolisian Perancis kini tengah menyeldiki bilamana Abdelhamid Abaaoud, terduga otak serangan Paris juga terlibat pada percobaan serangan itu.
Seperti diberitakan Reuters pada Selasa (24/11/15), gerbang bakal dipasang di Stasiun Paris dan Lille sebelum 20 Desember. Menteri Energi Perancis, Segolene Royal, juga mengatakan langkah serupa sedang direncanakan di Brussels dan Amsterdam, meski tidak merinci gerbang keamanan seperti apa yang dimaksud.
Faktor keamanan menjadi kekhawatiran tersendiri pascaserangan Paris. Stasiun kereta didesak menerapkan pengecekan identitas dan bagasi yang lebih ketat ala bandara, terutama usai terungkap bahwa salah satu pelaku serangan Paris masuk ke Eropa dari Suriah dengan mudahnya.
Kereta cepat Thalys menghubungkan Jerman, Perancis, Belanda, dan Belgia. [cnn]