Metroterkini.com - Sampai hari ini, Senin (16/11), sebanyak 16 prajurit TNI-AD yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, masih dirawat intensif di RSU Bala Keselamatan (BK), RSU Bhayangkara, dan Rumah Sakit Tentara (Rumkit) Palu.
Sedangkan, lima korban tewas sudah sudah dimakamkan di daerah asal mereka di Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Maros, dan Muna, Sulawesi Selatan, Minggu (15/11).
Sebanyak empat korban yang dirawat RSU BK Palu, tiga di antaranya dirawat di ruangan ICU yakni Sertu H Abdul Gani, Praka Salam, dan Praka Efendy. Sedangkan seorang lainnya dirawat di ruang perawatan biasa.
Sumber diruangan ICU, menyebutkan, ketiga korban mengalami luka cukup serius di bagian kepala, diduga akibat benturan keras saat kecelakaan terjadi Minggu pagi di di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso.
Di ruang ICU rumah sakit itu, tampak dijaga ketat oleh beberapa aparat TNI, baik di luar pintu masuk maupun di dalam ruangan ICU. Tidak sembarang orang diperkenankan masuk untuk menjenguk keempat anggota TNI tersebut.
Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Agus Suyabakti juga telah datang ke Palu Minggu petang sekitar pukul 17.00 WITA untuk melihat dari dekat kondisi korban yang sudah meninggal dan yang masih dirawat.
Namun, Pangdam enggan untuk memberikan keterangan kepada wartawan yang mengikutinya. "Maaf ya dek, kita masih dalam suasana berduka," ujarnya seperti dikutip dari beritasatu.
Duka juga menyelimuti Markas Komando Resor Militer (Makorem) 132/Tadulako di Jalan Jenderal Sudirman Palu, di mana terlihat bendera setengah tiang dikibarkan. Keluarga para korban juga banyak yang datang ke Markas Korem untuk mencari informasi mengenai keluarga mereka.[**red]