Metroterkini.com - Problematika hidup sehari-hari kerap memicu seseorang mengalami cemas berlebihan atau panik, meski sesuatu yang dikhawatirkan belum terjadi.
Pada kasus yang serius, seseorang yang cemas berlebihan bisa mengalami serangan panik, yang ditandai dengan sesak napas, jantung berdebar, mual, layaknya orang yang akan berpulang. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, orang tersebut tidak memiliki indikasi medis apapun.
Lalu apa yang harus dilakukan jika mengalami serangan panik tersebut?
Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, dr. Danardi Sosrosumihardji, SpKJ(K), gangguan kecemasan bisa diatasi dengan terapi relaksasi. Seseorang yang merasa cemas bisa mengatur tarikan napas selama tujuh detik lalu dihembuskan.
Terapi relaksasi ini, kata dia, merupakan pertolongan pertama bagi seseorang yang secara tiba-tiba dilanda kepanikan.
"Caranya sangat sederhana bisa dilakukan dalam posisi tidur, duduk, ataupun berdiri," ujar Danardi di Jakarta, belum lama ini.
Ia menambahkan bahwa gangguan kecemasan seringkali dialami oleh seseorang yang merasa mendapatkan beban hidup melebihi kemampuannya. Orang yang dilanda cemas kerap khawatir secara berlebihan pada sesuatu yang belum terjadi.
Pada kasus cemas yang mengarah pada depresi berat akibat kejadian tertentu, Danardi menyarankan agar individu tersebut dirujuk ke psikiater untuk diberikan penanganan yang tepat.
"Untuk kasus tertetu seperti skizofrenia atau depresi berat sebaiknya dibawa ke psikiater. Tidak perlu merasa malu karena gangguan kejiwaan seperti cemas dan depresi bisa disembuhkan," pungkasnya. [suara]