Metroterkini.com - Presiden China Xi Jinping mengatakan, negaranya selalu menginginkan perselisihan di Laut Cina Selatan diselesaikan dengan damai melalui perundingan.
Namun Xi Jinping yang sedang berkunjung ke Singapura ini menegaskan bahwa pemerintahannya memiliki tanggung jawab untuk melindungi kedaulatan dan hak maritim negara itu.
Dalam pidato di Universitas Nasional Singapura pada Sabtu (7/11/15) dilansir Cnn Indonesia, Xi Jinping menegaskan kebebasan berlayar di Laut Cina Selatan tidak pernah menjadi masalah dan tidak akan menjadi masalah, namun pulau baru yang direklamasi adalah milik China.
“Untuk mempertahankan kedaulatan dan hak-hak maritim secara benar dan masuk akal adalah hak yang harus dipegang teguh oleh pemerintah China,” kata Xi Jinping.
“Hak untuk berlayar atau terbang tidak pernah menjadi masalah dan tidak akan menjadi masalah, karena justru China yang paling memerlukan kebebasan melintasi Laut China Selatan,” tambahnya.
“Meski sejumlah kepulauan yang merupakan bagian dari kedaulatan China telah diduduki oleh pihak lain, China selalu berkomitmen untuk menyelesaikan masalah itu melalui perundingan damai,” ujar Xi Jinping.
“China berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara yang berkepentingan menyelesaikan perselisihan ini berdasarkan fakta-fakta sejarah yang harus dihormati, sesuai dengan hukum internasional dan melalui diskusi dan perundingan.”
China berselisih dengan Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan dan Brunei di Laut Cina Selatan yang setiap tahun dilintasi kapal dagang bernilai US$5 triliun.
Proyek reklamasi di pulau yang diperebutkan itu menimbulkan kekhawatiran di wilayah terkait tujuan China, dan minggu lalu satu kapal perang AS memasuki wilayah 12 mil di salah satu pulau buatan China di kepulauan Spratly yang diperebutkan itu.
Presiden Xi Jinping menegaskan negaranya memiliki rasa percaya diri dan kemampuan untuk mempertahankan perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan.
Dalam pernyataan yang jelas ditujukan pada Amerika Serikat, Xi Jinping mengatakan bahwa China bisa mempersilahkan “negara-negara lain di luar wilayah” untuk memiliki satu “pengaruh positif” pada perdamaian dan pembangunan di Asia.
Presiden China ini sedang melakukan kunjungan ke Asia Tenggara, yang juga meliputi Vietnam. Xi Jinping pun telah mengeluarkan pernyataan yang lebih bersahabat terkait Laut Cina Selatan.
Pada Jumat (6/11), China dan Vietnam sepakat untuk mempertahankan perdamaian di laut sementara Xi Jinping memuji hubungan dengan negara komunis yang lebih kecil itu.
Perebutan wilayah antara Vietnam dan China berkembang menjadi masalah besar tahun lalu setelah China menempatkan satu anjungan minyak lepas pantai di Laut Cina Selatan.
Langkah itu menyebabkan kerusuhan anti-China di Vietnam. [cnn]