Tim Rusia Mulai Penyelidikan Kecelakaan Pesawat di Mesir

Ahad, 01 November 2015 | 00:00:13 WIB

Metroterkini.com - Menteri Transportasi Rusia bersama tim telah tiba di Kairo, Mesir, pada Minggu (1/11) untuk membantu pemerintah Mesir menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat penumpang Rusia di Semenanjung Sinai.

Pesawat dari maskapai Kogalymavia yang membawa 224 penumpang dan kru—-214 warga Rusia dan tiga warga Ukraina dinyatakan tewas dalam kecelakaan yang disebut terburuk dalam sejarah aviasi Rusia ini.

Airbus A321, dioperasikan oleh maskapai Kogalymavia di bawah nama Metrojet, terbang dari resor Laut Merah Sharm el-Sheikh menuju St Petersburg di Rusia ketika jatuh di tengah Sinai tak lama setelah fajar pada Sabtu.

Pesawat jatuh di daerah pegunungan tak lama setelah kehilangan kontak.

Kelompok militan di Sinai yang berafiliasi dengan ISIS mengklaim menjatuhkan pesawat, sebagai aksi balas dendam serangan udara Rusia di Suriah. Namun Menteri Transportasi Rusia Maxim Solokov mengatakan kepada kantor berita Interfax bahwa klaim itu “tidak dapat dianggap akurat” dilansir CNN

Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail mengatakan pada konferensi pers pada Sabtu bahwa tidak terdeteksi aktivitas yang tak biasa di balik insiden nahas itu, namun fakta apapun baru akan jelas sampai penyelidikan lebih lanjut.

Setidaknya 163 jenazah sudah ditemukan dan diangkut ke berbagai kamr mayat rumah sakit di Kairo, menurut pernyataan kabinet.

Upaya pencarian dilanjutkan di lokasi kecelakaan awal pada Minggu pagi dan ahli Rusia sudah berada di lokasi membantu untuk mengevakuasi jasad dan memulai penyelidikan.

Sumber keamanan juga mengatakan tim penyelidik Rusia telah mengunjungi kamar mayat.

Rusia, sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad, meluncurkan serangan udara terhadap kelompok-kelompok oposisi di Suriah termasuk ISIS sejak awal Oktober.

ISIS, kelompok militan garis keras yang mengontrol sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, menyerukan perang suci terhadap Rusia dan Amerika Serikat, menanggapi serangan udara bagi anggotanya di Suriah.

Sementara itu, kotak hitam telah ditemukan pada Sabtu.

Sinai adalah basis pemberontak Islam di Mesir, namun militan di daerah tersebut tidak diyakini memiliki rudal yang mampu menjatuhkan pesawat di atas 30 ribu kaki (9.144 meter).

Para pejabat mengatakan belum ada bukti yang menunjukkan bahwa bom yang menjatuhkan pesawat.

Sebelumnya, dua maskapai terbesar di Eropa, Lufthansa dan Air France-KLM, mengatakan mereka akan menghindari terbang di atas semenanjung Sinai sambil menunggu penjelasan tentang penyebab kecelakaan. [CNN]

Terkini