Keris Raja Gowa di Gelaran Keris Summit 2015

Kamis, 29 Oktober 2015 | 00:00:15 WIB

Metroterkini.com - Ratusan keris dipamerkan di Benteng Vredeburg dalam Keris Summit 2015. Fajar Waskito, Ketua Pelaksana Keris Summit 2015 mengatakan, acara yang pertama kali digelar ini melibatkan 64 paguyuban keris se-nusantara dan berhasil mengumpulkan 650 keris. Tak hanya dari Indonesia, pameran ini bahkan melibatkan berbagai koleksi keris dari berbagai negara, antara lain Perancis, Belanda, Malaysia, dan Singapura.

"Total 650 keris. Malaysia mungkin produksi sendiri tapi yang lain itu dari negara kita. Keris yang dari Malaysia dan Singapura itu keris Melayu. Hampir sama bentuk, hampir ga bisa dibedakan," ungkap fajar kepada Liputan6.com, Kamis (29/10/2015).

Lebih jauh Fajar menjelaskan, dari ratusan keris yang ada terlihat beberapa keris yang terhitung spesial. Seperti keris dari Kerajaan Gowa, dari Solo, dan Yogyakarta, yang diantaranya memiliki sarung berlapis emas bernilai puluhan miliar.

"Di lemari itu spesial ada penjagaan khusus. Di sebelah sana ada keris dari Sulawesi milik keturunan raja yang belum pernah dipamerkan, baru kali ini. Kerajaan Gowa ya dan Berusia ratusan tahun. Paku buwono Solo Jogja dan Mataram. Kerisnya istimewa aksesorisnya juga istimewa. Pendeknya dari emas penggangannya juga ada emas dan berliannya. Koleksi pribadi," ungkap Fajar menambahkan.

Fajar mengatakan keris itu dimasukkan dalam beberapa golongan kategori sesuai dari asalnya. Pengunjung dapat belajar dari keris yang dipajang, pasalnya keris ini sudah berusia ratusan tahun dan memiliki sejarahnya masing masing.

"Kita belajar dari masing masing daerah. Kamardikan kategori baru, buatan orang sekarang bagus bagus juga. Ada 9 daerah Sumatera, Jawa Barat, Solo, Jogja, Jawa timur, Madura, Bali Lombok, Sulawesi, dan Kamardikan," ujarnya.

Fajar berharap kegiatan Keris Summit 2015 ini akan terus dilakukan setiap tahun, dan lebih banyak menjaring peserta. "Ini hanya start saja ini dari Jogja untuk indonesia. Harusnya ini dilihat Sekretariat Keris Nasional," ujarnya.

Seperti dilansir Liputan6 selain ruang pameran keris juga ada bursa keris, simposium, dan workshop pembuatan keris. Namun sayang pengunjung dilarang memotret. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya duplikasi keris yang ada dalam pameran. [lpt6]

Terkini