Metroterkini.com - Anda mungkin tak akan percaya jika kami menyebutkan kalau di masa depan, smartphone yang Anda gunakan saat ini bisa menjadi alat untuk mendeteksi pencemaran udara. Ya, berkat penelitian yang dilakukan sekelompok ilmuwan asal RMIT University di Melbourne, Australia, smartphone bisa dijadikan sarana untuk mengukur kadar kandungan racun di udara.
Menurut laporan dari Techno (26/10/15), para peneliti dari negeri kangguru tersebut mengembangkan sebuah sensor yang peka terhadap gas berbahaya seperti nitrogen dioksida (NO2). Nah, sensor yang terbuat dari serpihan disulfida timah tersebut itulah yang nantinya bakal dibenamkan ke dalam sebuah smartphone sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi gas yang dihasilkan dari pembuangan mesin diesel, kendaraan berbahan bakar fosil, dan pembangkit listrik tenaga batu bara.
Profesor Kuorosh Kalantar-Zadeh yang merupakan tim peneliti mengungkapkan bahwa saat telah dibenamkan, sensor tak hanya dapat mendeteksi saja melainkan juga dapat menyerap secara fisik gas yang dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan pada anak-anak dan orang tua ini.
Saat ini tim peneliti asal RMIT University tersebut sedang menjajaki kerja sama dengan Chinnese Academy of Science, Tiongkok untuk mengembangkan metode baru untuk mendeteksi polusi udara dari hasil penelitiannya ini.[tch]