Metroterkini.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) mencatat, sepanjang September 2015, laporan inpeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat bencana asap sekira 4.815 kasus.
Sedangkan laporan penyakit asma selama September ada 388 kasus, iritasi kulit 462 kasus, iritasi mata 552 kasus, dan pneumonia atau paru-paru basah ada 7 kasus.
Kepala Dinkes Rohul drg. Grifino Dahlihardy mengatakan laporan penyakit akibat bencana asap merupakan laporan dari 21 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tersebar di 16 kecamatan yang dirangkum dinas.
Ia mengungkapkan hampir 60 persen penyakit pasien yang sedang dirawat di RSUD Pasirpangaraian juga disebabkan kabut asap, diikuti penyakit penyerta lain.
"Hari ini kami (Dinkes Rohul) sosialisasikan bahaya asap kepada masyarakat di Taman Kota dan kantor Bupati Rohul," ujar Grifino, Selasa (6/10/15).
Grifino menuturkan bahwa penderita penyakit akibat bencana asap digratiskan selama warga membawa identitas dikeluarkan Pemkab Rohul, baik kartu keluarga atau kartu tanda penduduk.
Biaya perobatan digratiskan, karena Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman telah menetapkan darurat bencana asap beberapa waktu lalu.
"Selama ada kartu keluarga atau KTP digratiskan. Tapi lebih baik pakai kartu BPJS Kesehatan," jelasnya.
Terlepas itu, Grifino sangat menyayangkan banyak daerah di Indonesia yang menuding Provinsi Riau sebagai sumber asap. Padahal, menurut dirinya, sumber asap dari kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, dan Lampung. [**rt]