7 Paranormal Ruwat Ahok di Bundaran Hotel Indonesia

Senin, 28 September 2015 | 00:00:12 WIB

Metroterkini.com - Sebagai bentuk kepedulian terhadap pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tujuh paranormal yang tergabung dalam Komunitas Paranormal Jakarta Peduli Ahok (Kopaja Ahok) menggelar aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta Pusat.

Mereka adalah Mbah Mijan, Mbah Dimaz, Ki Raksa Manggala, Ki Panca Dangiran, Abu Bakar, Made Raditya dan MH Putra.

Koordinator aksi, Mbah Mijan menjelaskan, aksi damai tersebut digelar secara spontan, dengan kesadaran pribadi tanpa ada muatan apapun. Tujuannya hanya untuk meruwat Ahok.

“Walaupun Ahok dibilang orang bersih, namun dalam kacamata spiritual masih kelihatan energi-energi negatif yang ada di tubuhnya,” jelas Mbah Mijan saat menggelar aksi di Bundaran HI, kawasan Thamrin Jakarta Pusat, Senin (28/9).  

Ruwatan dimulai dengan membakar kemenyan. “Aroma wangi khas kemenyan itu akan berhamburan terbawa angin ke seluruh pelosok Jakarta. Ini berguna untuk mengharumkan nama Ahok, untuk mengusir bau ngga sedap atau isu-isu miring yang menerpanya,” beber Mbah Mijan.

Dalam ritual ini ketujuh paranormal sengaja tidak mendatangkan Ahok. Mereka hanya membawa sebuah boneka bertuliskan Ahok. “Ini saja sudah cukup sebagai perlambang bahwa kita sedang meruwat Ahok,” lanjutnya.
Disinggung soal statement Ahok yang menantang untuk disantet dukun di KPK, Mbah Mijan hanya tersenyum. “Jangan begitulah, di atas langit masih ada langit. Jika ngga percaya dengan hal-hal gaib, cukup disimpan saja dalam hati. Santet, teluh, dan sejenisnya itu kan bukan dongeng,” saran Mbah Mijan.

Usai membakar kemenyan, ketujuh paranormal menyembelih satu ayam hitam mulus yang berkalungkan kain kafan. “Tujuannya untuk membuang sengkolo, menjauhkan hal-hal yang berbau sial dan menyadarkan kebencian,” sambung Mbah Dimaz.

Paranormal bertubuh subur ini menambahkan, sebenarnya mereka membawa dua ayam, satu ayam hitam mulus dan satu ayam putih mulus berkalungkan bunga melati. “Yang ayam putih mulus itu simbol energi positif. Nanti akan kita lepas di kantornya Ahok (balaikota),” jelas Mbah Dimaz lagi.

Tujuannya sebagai perlambang bahwa Balaikota harus diisi dengan orang yang benar-benar bersih.

Ritual selanjutnya adalah menabur bunga tujuh rupa sambil mengelilingi Bundaran HI. “Biar segala urusannya (Ahok) dilancarkan, dipermudah, tidak terus-terusan disikut kanan kiri,” ujar Ki Raksa Manggala.
Dalam aksi tersebut, ketujuh paranormal juga menghimbau Ahok untuk tidak menganggap enteng segala urusan di Jakarta, selama ia menjabat sebagai gubernur.

“Kalau keras dan tegas mungkin sudah jadi sifat dia, tapi harus di ingat, Jakarta ini masyarakatnya beragam, jadi jangan anggap enteng, jangan sepelekan siapapun,” tutup Ki Raksa Manggala.
Aksi damai Kopaja Ahok dimulai sekitar pukul 15.00 WIB. Aksi tujuh paranormal itu menarik perhatian pengendara yang melintas di kawasan Bundaran HI hingga membuat arus lalu lintas sedikit macet.

Menariknya, selain meruwat Ahok, tujuh paranormal yang berpakaian serba hitam itu juga menyuarakan hati nurani lewat poster yang dibawa oleh empat model cantik yang juga berbusana serba hitam.
Beberapa poster diantaranya bertuliskan : Jakarta (masih) Butuh Ahok, Nyali Ahok (masih) Jempol, Susah (nyari) Seperti Ahok dan Ahok (bukan) Bintang di Langit. [**syah]

Terkini