Metroterkini.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Malaysia Wan Junaidi Tuanku Jaafar akan berangkat ke Jakarta pada Jumat (25/9) mendatang untuk membahas upaya jangka panjang menanggulangi bencana kabut asap.
Rencana itu diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Melaysia, Ahmad Zahid Hamidi pada konferensi pers di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Minggu (20/9), dikutip dari The Star Online.
Ahmad telah tiba lebih dulu di Jakarta sejak Jumat (18/9) lalu dan menyambangi Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.
Ahmad menegaskan bahwa Malaysia akan bekerja sama dengan Indonesia untuk mengatasi masalah kabut asap.
"Dia (Wan Junaidi) akan tiba di Jakarta pada 25 September untuk berdiskusi lebih lanjut dengan Indonesia dan mitra ASEAN lainnya," kata Ahmad.
Dalam pertemuan dengan Luhut pada Jumat lalu, Ahmad menyatakan bahwa Malaysia dan Indonesia akan menerapkan langkah jangka panjang untuk mengatasi masalah kabut asap lintas batas.
Ahmad juga menyatakan bahwa Malaysia akan memberikan bantuan kepada warga Malaysia di daerah Indonesia yang terkena kabut asap parah.
Selain itu, dia menyatakan akan terus memantau perkembangan bencana kabut asap dan mendiskusikan upaya menangani masalah ini dengan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zahrain Mohamed Hashim, serta dengan para pemimpin mahasiswa.
Bencana kabut asap yang mempengaruhi beberapa negara di Asia Tenggara, merupakan masalah tahunan yang kerap berulang. Kabut asap ini disebabkan oleh kegiatan pembakaran hutan terutama di Sumatera dan Kalimantan, untuk perluasan ladang kelapa sawit dan tanaman lainnya.
Dalam kesempatan itu, Ahmad juga memaparkan bahwa pada kunjungan pertamanya ke Indonesia sebagai wakil perdana menteri yang berlangsung selama empat hari, dia membahas berbagai isu di samping penanganan bencana kabut asap, seperti persoalan intelijen untuk menanggulangi terorisme.
"Saya melakukan beberapa diskusi bilateral, termasuk isu-isu penting yang umum, seperti kebutuhan untuk meningkatkan pertukaran informasi intelijen antara lembaga penegak hukum, terutama dalam menanggulangi ancaman terorisme," kata Ahmad.
"Kami juga membahas tenaga kerja Indonesia di Malaysia dan tingkat kesejahteraan mereka. Proses amnesti bagi imigran ilegal Indonesia (di Malaysia) juga dibahas," katanya.
Selama di Indonesia, Ahmad Zahid juga sempat melakukan kunjungan kehormatan ke Presiden Joko Widodo di Istana Presiden di Bogor.
"Yang penting adalah hubungan informal antara kedua negara telah menyelesaikan beberapa masalah, termasuk proses keberangkatan pekerja Indonesia, serta sistem untuk legalisasi pekerja yang ingin kembali ke Indonesia dengan kerjasama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur," kata Ahmad.
"Kami telah meminta mereka (Kedutaan Besar Republik Indonesia) untuk mengeluarkan dokumen perjalanan dan individu yang bersangkutan akan membayar denda, tergantung pada berapa lama mereka tinggal di Malaysia," ujar Ahmad. [**cnn]