Metroterkini.com - Banyak orang beranggapan madu alami lebih sehat dan merupakan alternatif dari gula putih. Akan tetapi, penelitian baru-baru ini mengungkapkan tidak sesehat yang dipikirkan.
Dalam Journal of Nutrition, tim ahli gizi mengatakan bahwa madu memiliki efek yang sama pada tubuh seperti gula putih dan sirup jagung fruktosa tinggi, atau pemanis murah yang banyak digunakan.
Dilansir laman viva, peneliti utama Susan Raatz mengatakan, "Madu dianggap lebih alami, sedangkan gula putih dan sirup jagung melalui proses".
"Kami ingin mengetahui apakah mereka berbeda, tetapi secara kimia mereka sangat, sangat, mirip," kata Susan.
Untuk penelitian ini, peneliti membandingkan efek dari madu, gula meja, dan sirup jagung fruktosa tinggi kepada 5 orang sukarelawan. Para sukarelawan diminta untuk makan 50 gram dosis harian salah satu dari tiga pemanis selama dua pekan.
Pada akhir penelitian, ketiga pemanis ditemukan memiliki efek yang sama pada sukarelawan. Tingkat trigliserida, suatu lipid yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, telah meningkat pada semua sukarelawan, tidak peduli apa yang pemanis mereka makan.
Madu telah disebut-sebut sebagai pemanis alternatif untuk gula, karena dapat memberikan nutrisi yang tidak ada di gula meja, seperti vitamin B. Madu Manuka merupakan salah satu madu yang langka dan mahal dari Selandia Baru, bahkan telah disebut-sebut sebagai makanan super.
Namun, ahli gizi Sara Stanner memperingatkan bahwa ini hanya dalam jumlah yang sangat kecil, sehingga tidak boleh dianggap sebagai pilihan "sehat".
Ia juga menyoroti jumlah kalori yang ditemukan dalam madu, satu sendok teh madu mengandung 23 kalori dan 6 gram gula, dibandingkan dengan satu sendok teh gula yang berisi 16 kalori dan 4 gram gula.
"Sedikit madu tidak akan merugikan, tapi Anda harus ingat itu memberikan tambahan gula dan kalori diet Anda." [vva]