Metroterkini.com - Perusahaan bubur kertas raksasa di Pelalawan, PT. Riau Pulp and Paper (RAPP) dinilai kurang tanggap terhadap dampak kabut asap di Riau. Pasalnya sampai saat ini perusahaan belum tampak membagikan masker di daerah wilayah operasional pabrik di Pangkalan Kerinci Pelalawa. Padahal dana CSR nya sangat pantastis jumlahnya yang digunakan untuk itu.
"RAPP dan perusahaan lain belum nampak melakukan tindakan apa - apa terhadap dampak kabut asap disini," jelas Ketua DPD Lembaga Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Indonesia (LPPLHI), Daulad Nababan, Senin (7/9/15).
Dikataknya, seharusnya perusahaan RAPP ini peduli terhadap kesehatan masyarakat dampak kabut asap. Buktinya kabut asap sudah level berbahaya, namun sayang perusahaan ini belum nampak membagikan masker.
Selain itu, Daulad menyampaikan 12 perusahaan besar dan puluhan perusahaan tergolong kecil di Pelalawan, diminta peduli terhadap kesehatan masyarakat baik untuk kesehatan karyawan maupun non karyawan akibat kabut asap ini, karena ini merupakan bencana nasional yang melanda Riau hampir tiap tahun.
Diminta Daulad perusahaan agar memberikan peralatan pemadaman api pada kepada petugas ataupun masyarakat yang peduli terhadap Karhutla ini. Perusahaan juga seharusnya membagikan masker yang berstandar SNI pada lokasi perusahaan masing-masing.
"Kalau dapat maskerv yang dibagikan ini tidak sama dengan yang dibagikan Dinas Kesatan di setiap kabupaten, karena masker ini tidak layak dipakai setiap hari, masker itu hanya bisa dipakai satu kali saja sat menjenguk pasien," jelasnya.
Masalah kepedulian terhadap masyarakat ini, ketika dikonfirmasi pada Staf Corporate Communications Riau Pulp and Piper (RAPP), Disra Aldrik tidak ada menjawaban. [basar]