Metroterkini.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menggeledah sejumlah tempat di Solo, Jawa Tengah. Penggeledahan terkait ditangkapnya orang yang diduga terlibat jaringan teror.
Dikutip dari cnn, jumlah personel Densus 88 dibantu dari petugas Polres Surakarta cukup banyak. Selain personel Brimob, rombongan juga terdiri dari petugas laboratorium forensik, dan penjinak bom.
Lokasi pertama peggeledahan adalah sebuah gerai telepon seluler di Kampung Sawahan, Sangkrah, Solo.
Dari tempat ini petugas mendapatka rangkaian benda yang diduga bom rakitan. Dalam penggeledahan yang disaksikan oleh lurah setempat itu, petugas juga menyita tutorial perakitan bom. Polisi tak memberikan keterangan apa pun usai penggeledahan itu.
Lurah Sangkrah Singgih Bagyono mengatakan, oleh petugas ia ditunjukan hasil penggeledahan. hasil penggeledahan berupa tutorial perakitan bom, rakitan bom siap diledakkan, rakitan setengah jadi, bahan baku berupa potasium, baterai," kata Singgih.
Menurutnya, petugas juga menyita sebuah bendera hitam mirip bendera yang digunakan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Singgih enggan menyebut nama pemilik atau pengelola gerai HP itu. Namun warga sekitar mengatakan gerai HP itu dikelola seorang lelaki bernama Syaifuddin.
Usai menggeledah gerai HP, petugas bergerak ke Kelurahan Semanggi, Solo. Rumah tersebut adalah rumah milik Ibadurrahman. Ia ditangkap oleh petugas kemarin.
Sempat terjadi perdebatan serius antara petugas dengan pemilik rumah. Pemilik rumah mempersoalkan perilaku petugas Densus 88 yang dinilai tidak sopan.
Keluarga yakin Ibadurrahman yang sudah ditangkap petugas tidak terkait dengan organisasi teror.[cnn]