Metroterkini.com - Riau memang bukanlah tujuan wisata yang cukup populer ditanah air, satu tempat menarik dan layak di jadikan sebagai tujuan wisata di Propoinsi ini, salah satunya adalah kawasan Danau Buatan PLTA Koto Panjang Kampar.
Kawasan ini mulanya dibangun pada tahun 1993 atas kerja sama Indonesia dan Jepang, sebanyak 9 desa ditenggelamkan demi memuluskan proyek ini dengan terlebih dahulu merelokasi warga setempat ke daerah sekitar, dulunya untuk menuju ke Sumatera Barat pun harus melalui kawasan ini, sekarang sebagian besar badan jalan tersebut telah tenggelam dan menjadi kenangan.
Untuk mencapai kawasan Danau PLTA Koto Panjang, Kampar dibutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan darat dari Pekanbaru, dari jalan Lintas propinsi yang baru kearah pelabuhan kita masuk melalui jalur lama yang dulu nya merupakan jalur lintas propinsi antara Riau dan Sumbar, tidak lama hanya sekitar 30 menit perjalanan.
Bau amis ikan menjadi penanda kita sudah mendekati pelabuhan, tidak terlalu besar namun menjadi sandaran utama masyarakat sekitar, datanglah saat pagi untuk menikmati indahnya kawasan ini, hamparan biru air nya di padu dengan kawasan hutan sekitar begitu menyejukan.
Kerambah ikan yang akan sering kita jumpai selama susur Danau. Sejauh mata memandang akan kita jumpai keramba ikan masyarakat sekitar berjajar rapi, rupanya selain sebagai pembangkit listrik, danau ini memberikan sumber penghasilan lain bagi mereka.
Menyusuri kawasan danau dengan berperahu menjadi salah satu kegiatan wajib yang harus kita lakukan, semakin ke barat akan kita jumpai banyaknya pulau yang dulu nya adalah bukit, bahkan salah satu pulau baru tersebut telah disulap oleh pemilik nya menjadi penginapan sederhana yang siap menerima tamu kapan saja, pulau Tonga namanya, terdiri atas satu rumah utama, Mushola serta fasilitas MCK yang memadai dan jika ingin menikmati suasana lebih seru lagi kita juga bisa mendirikan tenda di sekitar penginapan tersebut selain itu memancing ikan toman yang ada di danau tersebut, berenang adalah selayaknya menjadi agenda wajib yang dapat kita lakukan di sekitar pulau tersebut.
Kumpulan kayu mati seperti ini akan sering kita jumpai di kawasan danau buatan
Yang unik dari kawasan ini adalah onggokan kayu atau pohon yang sudah lama mati, berdiri menjulang dan tak jarang berkumpul begitu rapat dibeberapa bagian sehingga menjelang senja khususnya menimbulkan kesan mistis. Kumpulan kumpulan seperti ini akan semakin banyak kita temui hampir di sepanjang danau.
Sempatkan untuk mengunjungi air terjun Arao Besar dan Goa Landak, dua spot wajib yang harus kita datangi saat berada di Danau Buatan. Perjalanan menuju Goa Landak memakan waktu sekitar 1 jam dari pulau Tonga, sepanjang jalan kita akan disuguhi pemandangan yang sangat sayang untuk kita lewatkan, menjelang akhir, perjalanan akan menjadi sedikit menantang pasalnya kita akan melalui labirin yang terdiri dari onggokan kayu mati yang menyembul keluar, kalau tidak berpengalaman melalui jalur ini salah sedikit kapal bisa kandas bahkan mungkin tenggelam karena saat air pasang khusus nya, beberapa pohon mati tersebut akan tersembunyi didalam air, benar benar menegangkan.
Ke Goa
Memasuki kawasan goa suasana masih terlihat alami, berjalan sekitar 15 menit kita akan tiba di bibir Goa, lembab dan berbau, entah kenapa dinamakan Goa Landak mengingat Goa ini adalah habitat dari Kelelawar yang jumlahnya sangat banyak, kita harus berjalan merunduk untuk dapat masuk kedalamnya, lantai nya sangat basah dan licin oleh kotoran binatang malam tersebut, bahkan jika diperhatikan lebih jeli akan kita jumpai binatang binatang kecil yang menyerupai belatung berenang didalam kotoran kotoran tersebut, sangat disarankan untuk menggunakan masker, sepatu tracking, baju lengan panjang dan bercelana panjang mengingat jalur yang harus kita lewati untuk tiba di Goa ini dan masuk kedalamnya.
Sementara untuk tiba dikawasan air terjun Arao Besar akan memakan waktu sekitar 2 jam dari pulau Tonga, menempuh jalur yang berlawanan dari Goa Landak, karenanya sebelum melanjutkan perjalanan ke air terjun disarankan untuk makan siang terlebih dahulu ke Pulau Tonga, namun jika kuat, membawa bekal makan siang ke air terjun akan menjadi ide yang menyenangkan, tapi kita harus bisa menahan lapar selama lebih kurang 2 jam lagi berjalan kaki, ya di titik tertentu kapal akan berhenti dan perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki, tapi jangan kahwatir sepanjang perjalanan kita tetap disuguhi pemandangan yang asri dan cantik, bahkan pada satu tempat tertentu kita akan menemui satu kawasan yang penuh dengan ranting berjanggut, aneh memang padahal area sekitar nya sangat subur dan kumpulan ranting ini begitu menonjol, kering seakan sudah lama mati dan memiliki janggut.
Kumpulan ranting berjanggut
Menjulang kira kira 15 meter tinggi nya, air terjun dan kumpulan air dibawah nya menggoda siapa saja untuk segera berenang, di atas air terjun ini masih ada air terjun kecil yang letaknya agak menjorok kedalam, kita harus memanjat ke atas untuk dapat melihat nya, namun karena dindingnya sangat terjal dan licin, tidak disarankan untuk memanjat. Silahkan habiskan waktu dikawasan ini, gratis tanpa di pungut bayaran, kalau berani bisa juga mendirikan tenda di tepi nya dan bermalam.
Untuk menikmati wisata Danau Buatan PLTA Koto Panjang, disarankan datang berkelompok minimal 5 orang, sehingga biaya dapat di bagi rata, untuk menginap, makan dan sewa perahu. Potensi wisata yang bisa dijumpai di wilayah ini adalah, wisata kreatif, Memancing, “Camping”, “Hoping Island”, Susur Danau dan eko wisata.[rwp]