Metroterkini.com - Sebuah pesantren di Inggris yang mengancam akan mengusir siswa jika bercampur dengan anak-anak lain, diberi peringkat “baik” oleh lembaga inspeksi sekolah pemerintah Inggris.
Sekolah yang berbasis di kota utara Dewsbury itu juga melarang murid mereka—laki-laki berusia 13—19 tahun—untuk berbicara kepada media. Mereka juga tidak diperbolehkan menonton TV, mendengarkan radio atau membaca koran, menurut laporan dari Sky News pada Sabtu.
Sekolah tersebut terletak di kompleks Masjid besar Markazi, salah satu masjid terbesar di Inggris, dan dijalankan oleh kelompok yang memberlakukan hukum Syariah secara ketat. Dokumen yang diperoleh oleh Sky News yang diberikan kepada orang tua siswa menyatakan bahwa siswa yang bersosialisasi dengan "orang luar" akan terancam diusir.
Shabbir Daji, ketua dewan sekolah itu, mengatakan kepada Sky News bahwa sekolah "bekerja menuju kesatuan", tetapi "kebijakan sekolah adalah untuk menjauhkan diri dari media," kata dia.
Regulator Ofsted memberi perigkat pada sekolah ini meskipun inpeksi ketat diberlakukan pada tahun ini setelah laporan bahwa Muslim garis keras telah berusaha menguasai atau mengendalikan beberapa sekolah di sekitar kota Birmingham.
Sejak April, peraturan baru Ofsted termasuk persyaratan bahwa sekolah mempromosikan "nilai-nilai dasar Inggris."
Pekan lalu, Perdana Menteri Inggris David Cameron menyinggung sekolah agama dalam pidato soal ekstremisme. Dia menyerukan intergrasi dan mengatakan akan meminta para pemimpin Muslim Inggris berbuat lebih banyak untuk mempromosikan nilai-nilai dasar Inggris.
Sebuah kolom di majalah New Statesman yang berbasis di London mengkritik pidato Cameron tersebut dan meremehkan peringatan Cameron melawan radikalisasi di sekolah-sekolah, seperti dilansir CNN.
"Cita-cita ekstremis Muslim tidak ditoleransi di masjid setempat, juga tidak diterima di sekolah-sekolah atau asosiasi masyarakat setempat," bunyi kolom itu.[cnn]