Proyek SMAN 2 Rambah Tidak Pasang Plang Proyek

Selasa, 23 Juni 2015 | 00:00:12 WIB

Metroterkini.com - Proyek pembangunan gedung Sekolah menengah Atas (SMA) Negeri 2 Rambah yang terletak di Komplek Perkantoran Pemerintah Daerah (Pemda) Rohul diduga proyek siluman.Pasalnya, diseputaran proyek tersebut tidak ada tampak plang proyek.sehingga Asal-Usul anggaran Pembangunan sekolah tersebut tidak diketahui dari mana.

Selain itu,Pengerjaan proyek tanpa plang nama tersebut terkesan terjadi pembiaran dari dinas terkait, sehingga rekanan kontraktor diduga kuat kangkangi Perpres No 70 Tahun 2012, serta Kepres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

“Akibatnya,masyarakat luas tidak dapat mengetahui spesifikasi rincian proyek yang dikerjakan, proyek yang dipercayakan kepada kontraktor tersebut. Sehingga dalam pengerjaannya asal-asalan,tidak heran lagi setiap proyek baru beberapa bulan selesai kembali sudah mengalami kerusakan,” jelas Razali.

Lanjut Razali, proyek yang dikerjakan di komplek perkantoran Pemda Rokan Hulu tersebut dari awal pelaksanaan hingga proyek hampir rampung,tidak ditemukan adanya papan plang proyek.

“Padahal,aturan itu sudah tertuang dalam Perpres No 70 tahun 2012 dan Kepres No. 80 tahun 2003, dan UU Keterbukaan Informasi Publik, setiap penggunaan anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah dari dana masyarakat yang diperoleh dari pungutan pajak yang dikelolah oleh pemerintah harus transparan,” cetusnya.

Menurut,Razali.Nst,pelaksanaan proyek di wilayah Rokan Hulu terkesan banyak yang tidak jelas.yang lebih Miris nya lagi rekanan tidak mencantumkan identitas nama perusahaannya di plang proyek.sehingga hal Ini jelas ada indikasi pembohongan publik.

“Pasalnya ada bangunan yang tidak jelas kontraktornya siapa.Semuanya dianggap kabur dan tidak jelas,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama terkait tidak adanya plang proyek pembangunan gedung SMA Negeri 2 Rambah, kepala tukang yang akrab disapa Ajo mengatakan,bahwa tidak tahu menahu tentang plang proyek karena sejak awal pembangunan tidak pernah melihat plang yang dimaksud tersebut.

“Kami disini hanya pekerja apa yang disuruh oleh kontraktor kami kerjakan,” jelasnya.

Afis selaku Project Manager, saat ditanyakan tentang plang proyek beliau menjelaskan, bahwa plang tersebut hilang diterjang angin.

“Karena bangunan terletak di dataran tinggi sehingga lokasi sering dilanda angin kencang," ujarnya. [son/Hsb]

Terkini