Dampak Wikileaks, Malaysia Protes ke Singapura

Dampak Wikileaks, Malaysia Protes ke Singapura

Bocoran kabel-kabel WikiLeaks membuat hubungan Singapura dan Malaysia jadi hambar. Selasa (14/12) kemarin Malaysia mengirimkan surat protes ke Singapura untuk mengekspresikan 'ketidaksenangan' atas kritik para pejabat Singapura sebagaimana dibocorkan WikiLeaks pekan lalu.

Menteri Luar Negeri Anifah Aman memanggil Komisaris Tinggi Singapura untuk Malaysia T. Jasudasen menyerahkan surat protes resmi tersebut. Demikian dilansir media Singapura, The Straits Times, Rabu (15/12).

Pernyataan resmi pertama Malaysia sejak WiliLeaks membocorkan nota-nota diplomatik yang berisi cercaan pejabat Singapura pada pejabat empat negara yaitu Malaysia, Thailand, India dan Jepang. Bocoran ini dimuat oleh kelompok media Fairfax Australia akhir pekan lalu. Khusus untuk Malaysia, pejabat Singapura menyebut pemimpin Malaysia 'tidak kompeten' dan Perdana Menteri Najib Razak disebut 'oportunis'.

Menteri Mentor Lee Kuan Yew juga dilaporkan telah berkomentar atas tuduhan sodomi pemimpin oposisi Anwar Ibrahim. Singapura percaya sodomi itu terjadi. Menlu Malaysia menyebut cercaan itu sebagai "komentar tidak adil yang dibuat oleh pejabat senior dari Kementerian Luar Negeri Singapura mengenai kepemimpinan Malaysia dan situasi di negara Malaysia'.

Menlu Malaysia juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam Malaysia dan tidak senang atas komentar itu seperti diungkapkan oleh WikiLeaks dan selanjutnya dilaporkan di media. Tentang tuduhan sodomi pada Anwar Ibrahim, Singapura menilai bahwa Anwar memang melakukan sodomi, tapi dia mungkin dijebak oleh para lawan politiknya.

Anwar Ibrahim tengah mempertimbangkan untuk menempuh langkah hukum pada media Malaysia karena pemberitaan yang menyitir WikiLeaks itu bisa mempengaruhi hasil persidangan yang tengah dijalaninya. Saat ini Anwar untuk kedua kalinya didakwa dalam kasus sodomi.**/mtc/nas/nvt/dt

Berita Lainnya

Index