Soal Alokasi Perjudian, Pemerintah Jangan Munafik

Soal Alokasi Perjudian, Pemerintah Jangan Munafik
PEKANBARU [metroterkini.com] - Wacana yang dilemparkan anggota DPRD Riau dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rusli Ahmad, dinilai hal yang wajar untuk menjadikan Pulau Jemur Kabupaten Rokan Hilir sebagai pusat perjudian. Wacana tersebut dinilai salah satu LSM di Riau, merupakan hal yang wajar karena selama ini persoalan judi tidak pernah habisnya. Perjudian gelap hanya dimanfaatkan oleh oknum tanpa memberikan kontribusi pada daerah. Sama halnya pelacuran. "Pajak gelap panyak dipungut oleh oknum-oknum tertentu. Hal ini hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu. Kenyataan ini tidak bisa dipungkiri dan jika ada wacana untuk dialokasikan merupakan hal yang wajar," ujar sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya pada metroterkini.com, Sabtu (20/11) di Pekanbaru. Jika Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Riau, M Yamin menilai hal itu sudah menyalahi visi dan misi Riau, coba ditinjau lagi berapa banyak tempat hiburan di Riau ini yang sudah disalah fungsikan dan dijadikan ajang perjudian. "Jadi janganlah kita terlalu munafik, semua kan ada aturan mainya. Yang penting bukan disalahgunakan untuk kepentingan pribadi," ujarnya. Sebagaimana diketahui sebelumnya, anggota DPRD Riau Rusli Ahmad melontarkan pernyataan sebaiknya Pulau Jemur dijadikan sebagai pusat perjudian seperti yang dilakukan negara Malaysia dengan pusat perjuadian terkjenalnya Genting Island. Menurut Rusli, wacana ini sengaja dilemparkanya agar pulau jemur yang saat ini pengelolaanya belum optimal sebagai salah satu objek wisata di Rohil, harus diaktifkan dengan berbagai kegiatan yang dapat mendatangkan pemasukan bagi daerah. "Wacana ini bukan berarti saya mendukung legalitas judi, tetapi lebih memberikan usulan bagi pemerintah untuk melihat secara jernih tentang wacana pengembangan pulau jemur sebagai pusat judi seperti malaysia yang nota bene adalah negara islam, pola operasionalnya kita samakan seperti di genting island itu saja, bagi orang indonesia yang muslim dilarang masuk kesana, jadi ini juga dalam rangka pengembangan pariwisata kita juga," jelasnya.**/nas

Berita Lainnya

Index