PELALAWAN [metroterkini.com] - Manajemen Kalila Bentu & Korinci Baru hingga saat ini masih menunggu kelanjutan pembicaraan resmi dengan pemda Kab. Pelalawan dan investor, mengenai rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Kab. Pelalawan, Riau.
Pembicaraan itu menyambung pembicaraan awal yang telah dilakukan dengan Wakil Bupati Pelalawan, M. Haris, beberapa waktu lalu.
Manager Kalila Dahrul Hidayat menyampaikan, sejauh ini belum ada pembicaraan mengenai teknis pelaksanaan pembangunan PLTG, termasuk mengenai rencana
pasokan gas dari Lapangan Segat II yang dioperasikan Kalila.
Klarifikasi ini disampaikan manajemen Kalila menanggapi berita di sejumlah media
yang memuat pernyataan anggota DPRD Pelalawan, H. Zakri, bahwa gas untuk PLTG
Langgam akan dipasok dari lapangan gas Segat II. (dalam berita tertulis "Segati
II").
"Segat II adalah lapangan gas yang dikelola Kalila Bentu. Namun, sampai saat ini
belum ada pembicaraan antara manajemen Kalila dan investor yang akan membangun PLTG. Saya rasa, masih terlalu dini untuk menyebutkan bahwa gas akan dipasok dari Lapangan Segat II,"ujar Comm. & CSR EMP Dahrul Hidayat.
Dahrul menambahkan, dalam pertemuan dengan pemerintah daerah Kab. Pelalawan beberapa waktu lalu, manajemen Kalila memang menyampaikan adanya potensi cadangan gas untuk memasok kebutuhan pembangkit listrik mikro di Pelalawan.
Berdasarkan sertifikasi MHA pada tahun 2005, Lapangan Segat memiliki cadangan terbukti (P1) sebesar 105.62 miliar kaki kubik (billion cubic feet/BCF). Angka itu termasuk dalam cadangan yang dialokasikan perusahaan guna memenuhi komitmen pasokan ke PLN dan RAPP, meski diperkirakan masih ada cadangan gas yang tersisa untuk memenuhi kebutuhan sebuah PLTG mikro. Namun, untuk menghitung secara tepat kemampuan Lapangan Segat dalam memasok PLTG di Pelalawan, tim Kalila perlu melakukan penghitungan teknis lebih lanjut.
Selain itu, lanjut Dahrul, masih banyak hal lain yang perlu dipersiapkan terkait
rencana pembangunan pembangkit listrik dengan memanfaatkan gas dari Lapangan Segat sebagai sumber energi. Diantaranya, pembangunan pipa yang menghubungkan pembangkit dan sumur gas. Karena itu, Kalila mengharapkan calon investor pembangunan PLTG Pelalawan melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan BPMIGAS, Dirjen Migas dan manajemen Kalila di Jakarta.
"Penyaluran gas untuk kebutuhan pembangkit listrik membutuhkan berbagai persiapan,
tidak bisa begitu saja dilakukan. Karena itu, jika ada investor yang berniat
membangun PLTG di Kec. Langgam, dan memanfaatkan gas dari Lapangan Segat, kami
berharap agar niat tersebut dibicarakan dengan manajemen kami dan badan pemerintah
yang berwenang atas pengelolaan sektor hulu migas, yakni BPMIGAS dan Dirjen Migas,"
ucap Dahrul.***/mtc/rilis