Perundingan Perbatasan RI-Timor Leste Alot

Perundingan Perbatasan RI-Timor Leste Alot

Perundingan perbatasan yang disengketakan antara delegasi Indonesia dan Timor Leste belum membuahkan hasil dan berjalan alot. 23 kali gagalnya memperoleh kesepakan karena kurang melibatkan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat. Menurut Danrem 161 Wirasakti/Kupang Kolonel Arth. I Dewa Ketut Siangan perundingan ke-24 akan dilangsungkan di Batugede, Distrik Bobonari, pertengahan November mendatang. 

Dari ketiga segmen tersebut, yang paling banyak mendapat sorotan adalah Naktuka, karena Timor Leste telah menempatkan 44 keluarga di lokasi sengketa tersebut. "Selain pemukiman penduduk, Timor Leste pernah membangun pos imigrasi dan kantor pertanian. Namun, setelah diprotes oleh TNI, dua bangunan tersebut dibongkar. Seharusnya lokasi yang masih disengketakan harus dikosongkan dan bebas dari aktivitas warga sipil," ujar Siangan di Kupang, Kamis (7/10). 

Untuk menyelesaikan tiga lokasi sengketa, RI dan Timor Leste sudah bersepakat membentuk Special Working Group yang anggotanya berasal dari dua negara. Pemerintah Indonesia akan melibatkan Mabes TNI, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat. ”Selama ini perundingan terasa berjalan di tempat karena hanya melibatkan diplomat Jakarta dan Dili. Dengan adanya Special Working Group, yang anggotanya termasuk utusan dari daerah maka diharapkan masalah ini secepatnya dituntaskan,” lanjutnya.**/mtc/kd/vvn

Berita Lainnya

Index