Petani Rangsang Butuh Pupuk Bersubsidi

Petani Rangsang Butuh Pupuk Bersubsidi

Wilayah Desa Tanjung Medang Kecamatan Rangsang mayoritas dataranya di selimuti perkebunan kelapa jenis kelapa Dalam. Komoditi unggulan desa tersebut juga merupakan penyumbang terbesar seluruh komoditi kelapa yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Namun sayangnya perhatian pemerintah terhadap masyakarakat setempat masih nihil sejauh ini, para petani mengaku tidak pernah menyetuh pupuk bersubsidi maupun non subsidi dalam meningkatkan hasil produksi kelapa mereka.

Lebih kurang 2000 Hektar hamparan perkebunan kelapa jenis kelapa dalam (Bukan Unggul,red) ini hidup tampa dongkrakan pupuk berzat kimia, bahkan tanaman masyarakat asli tempatan tersebut perbulannya tercatat menghasilkan lebih kurang 500 Ribu Buah kelapa yang rutin di Ekspor ke negara jiran Malaysia dan Provinsi Kepulauan Riau serta Kabupaten Indragiri Hilir di Guntung.

Sebanyak 2000 Hektar perkebunan kelapa ini turut dikuasai masyarakat tempatan mencapai 350 Kepala keluarga dari jumlah penduduk desa Tanjung Medang 480 Kepala keluarga atau berjumlah 2040 jiwa. Sisanya 130 Kepala Keluarga bermata pencarian sebagai nelayan.

Kepala desa Tanjung Medang, Setu SH Kepada wartawan di selatpanjang menyebutkan mayoritas masyarakatnya hidup di bawah garis kemiskinan, meski setengah lebih jumlah masyarakatnya memiliki perkebunan kelapa namun tidak adanya peningkatan mutu, pemicunya ialah tidak adanya asupan pupuk bagi tanaman sehingga buah yang dihasilkan dan jumlah buah tidak banyak, tanaman menjadi stress padahal akan dapat lebih berkualitas dan teratur berbuah dengan adanya pemberian pupuk.

"Bukan tidak banyak buah hasil perkebunan kelapa masyrakat desa tanjung medang tetapi kualitasnya yang kebanyakan tidak bagus, sehingga buah yang dijual atau di ekspor tersebut disaring dan buah yang kategori baguslah yang akan di ambil para perusahaan pangan lokal dan perusahaan negara luar dari jiran Malaysia," ungkapnya

Lanjutkannya, perkebunan kelapa masyarakat akan mencapai puncak susksesnya jika pemerintah betul betul mengaliri bantuan pupuk subsidi ke desa Tanjung Medang, kelapa akan berbuah segar, jumlah buah meningkat dan Panen dapat dilakukan secara terjadwalkan.

"Sepengetahuan saya, sejak tempo dulunya hingga sampai saat ini belum ada namanya masyarakat pemilik kebun kelapa menggunakan Pupuk. Bukan tidak mau atau meragukan pupuk kimia namun persoalannya yang namanya pupuk bersubsidi ataupun non subsidi tidak pernah masuk ke wilayah Medang dan inilah persoalan kecil dari semua itu," ungkap Setu.

Kepada Pemerintah daerah melalui dinas Perkebunan ini kades berharap dapat mencarikan solusi terkait adanya pupuk bersubsidi guna meretaskan persoalan hasil mutu kelapa Tanjung Medang dan mendongkrak hasil komditi unggulan desa Medang.**def

Berita Lainnya

Index