Pemutusan Guru Kontrak Berpengaruh pada Pendidikan

Pemutusan Guru Kontrak Berpengaruh pada Pendidikan
PP tentang status honorer saat ini menimbulkan polemik ditengah masyarakat, selain akan menimbulkan pengangguran juga berpengaruh pada bidang dunia pendidikan karena guru daerah lebih banyak yang berstatus honor dari pada PNS. Karena tuntutan dunia pendidikan saat ini juga sangat berat.

Banyaknya tenaga kontrak dikalangan propesi guru tersebut, diakui Kepala Dinas Pendidikan Rohil, Drs H Surya Arfan akibat kebutuhan. Dimana, banyaknya sekolah yang tersebar di 14 Kecamatan di Rohil mulai dari SD, SMP hingga SMA yang membutuhkan kehadiran guru.
    
"Untuk guru tidak ada yang tenaga honor, semuanya berstatus kontrak selama satu tahun belakangan ini. Akan tetapi, karena kebutuhan, kontrak mereka selalu diperpanjang setiap tahunnya," kata Surya pada wartawan,Kamis (5/1) di Bagansiapiapi.

Lanjut Surya Arfan, mengingat status para guru tersebut kontrak, ke depan dipastikan akan ada pengurangan meski tidak tertutup kemungkinan ada penambahan sesuai kebutuhan. Misalnya, seperti di Kecamatan Bangko. "Di wilayah ini masih kekurangan 22 guru bimbingan," tambah Surya.

Di aku Surya, pihaknya sekarang ini sedang melakukan penataan dan pemerataan. Namun, yang paling penting yakni menyikapi, persoalan yang dihadapi di lingkungan Dinas Pendidikan Rohil saat ini. Karena, masih adanya guru yang tidak  kualifikasi. "Ke depan para guru ini akan diseleksi kembali. Oleh karena itu, bagi para guru yang berstatus kontrak dan tidak kualifikasi untuk segera berbenah diri. Karena target Pemkab Rohil di tahun 2013, semua guru tidak ada lagi yang tamatan SMA dan, semua harus tamatan S1," tegasnya.
    
"Intinya, guru harus berbenah ilmu. Saya ingatkan jangan kuliah di Perguruan Tinggi yang tak jelas. Karena, kami tidak butuh ijazah, akan tetapi ilmu yang dimiliki oleh guru itu sendiri agar bisa diterapkan pada anak didiknya," imbaunya.**mnt

Berita Lainnya

Index