Massa yang tergabung dalam Front Indragiri Hulu Bersatu mengepung kantor DPRD Inhu sejak pagi. Massa yang dimobilisasi datang menggunakan kendaraan roda empat serta truk dan ada juga yang mengendarai sepeda motor.
Massa dari Fron Indragiri Hulu Bersatu dalam tuntutanya meminta kepada pemerintah Inhu untuk mengusir PT Duta Palma dari daerah mereka karena selama ini perusahaan tersebut diduga tidak mengantongi izin, baik di daerah maupun pusat.
Massa langsung diterima oleh anggota dewan Indragiri Hulu, dan pada prinsipnya dewan menyambut baik permohan masyarakat Inhu. Dalam kesempatan tersebut, dewan berjanji akan menindaklanjuti usulan massa dari Fron Indragiri Hulu Bersatu dan dalam waktu dekat dewan akan membentuk Pansus untuk menelusuri tuntutan massa dalam demo tersebut. Pansus akan melakukan pengkajian terhadap izin-izin yang dimiliki PT Duta Palma selama ini, karena menurut massa Fron Indragiri Hulu Bersatu perusahaan tersebut tidak mengantongi izin.
Namun anehnya, saat ditemui dilapangan massa menyebutkan mereka melakukan aksi tersebut karena diajak dan disediakan angkutan oleh kordinator demo yang tak disebutkan namanya. Massa dijemput dan diberikan uang saku sebesar Rp 50 ribu oleh kordinator setiap daerahnya karena massa berasal dari berbagai kecamatan di Inhu.
Demo yang dimotori oleh KNPI Inhu ini, dengan Korlap Ismail Nurman sebagai ketua dan Supri Handayani sebagai Sekretaris. Masih menurut informasi dilapangan yang dikumpulkan wartawan, sedikitnya Rp 300 Juta dana telah dikucurkan untuk mendanai demo tersebut.
Munculnya reaksi massa di Inhu terkait pemukulan pada salah seorang asisten kebun yang dilakukan oleh bupati Inhu, Yopi beberapa waktu lalu. Saat ini kasus pemukulan tersebut telah dilaporkan oleh korban ke Polda Riau. Setelah melakukan serangkaian orasi serta dramatisasi dilapangan dengan adegan kekejaman Duta Palma pada masyarakat Inhu akhirnya massa membubarkan diri setelah aspirasi mereka diterima oleh DPRD Inhu.
Sampai berita ini diturun, belum diperoleh informasi soal demo yang didanai oleh salah seorang oknum sebesar Rp 300 juta. Korlap dari KNPI Inhu Ismail Nurman yang dihubungi melalui selulernya yang bersangkutan tidak memberikan jawaban.**/nas