Pertumbuhan pasar GSM di Indonesia diperkirakan kembali mencatat pertumbuhannya di tahun 2011 mencapai 12 persen. Jika persentase ini tercapai, berarti angka tersebut mendekati 80 persen dari total jumlah penduduk Indonesia menggunakan jalur komunikasi melalui GSM.
Pasar GSM diestimasi menguasai 85 persen total pasar selular di Indonesia, saat ini dilayani oleh lima operator, yaitu Telkomsel, XL, Indosat, Hutchison, dan Axis. Tiga operator terbesar, yaitu Telkomsel, XL, dan Indosat, secara kolektif menikmati 90 persen pangsa pasar sendiri dari total pelanggan GSM, termasuk 75 persen di antaranya adalah pelanggan korporat (enterprise).
Meskipun diperkirakan adanya pertumbuhan signifikan di sisi pendapatan maupun pelanggan, para pemain GSM harus jatuh bangun menggenjot profit. Hal ini disebabkan tarif yang sangat murah dan kompetitif.
Operator menyadari hal ini, namun mereka sulit jika harus mengubah pola tarif yang ada secara signifikan. Kemungkinan batas bawah tarif panggilan GSM kurang lebih tetap sama hingga akhir tahun. Bagi beberapa operator, tingkat perpindahan pelanggan (churn rate) tetap menjadi perhatian utama.
Tantangan lain untuk industri juga datang dari inisiatif besar regulator yang diperkirakan akan terealisasi tahun ini. Pertama, penurunan tarif interkoneksi. Kedua, penurunan biaya frekuensi berbasis bandwidth ketimbang biaya frekuensi berbasis BTS. Keduanya akan berdampak pada penurunan batas bawah tarif telepon seluler.**/mto1