Paguyuban Keluarga Masyarakat Jawa Bengkalis Resmikan Pendopo Niti Trisno

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:48:43 WIB

Metroterkini.com - Bupati Bengkalis diwakili Staf Ahli Bupati Bidang SDM, Johansyah Syafri meresmikan Gedung Niti Trisno milik Paguyuban Keluarga Masyarakat Jawa (PKMJ) Kabupaten Bengkalis, Jalan Pendopo, Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis.

Gedung Niti Trisno, yang memiliki makna “Meniti Perjalanan dengan Cinta Kasih” menjadi tonggak penting bagi warga Jawa di Bengkalis. Gedung yang populer dengan sebutan Pendopo tersebut merupakan hasil perjuangan panjang selama satu dekade para pengusaha dan tokoh masyarakat Jawa di Bengkalis. Kedepan, Pendopo akan menjadi pusat pembinaan seni, pelestarian budaya, dan kegiatan sosial masyarakat lintas etnis.

Ketua PKMJ Bengkalis, Masuri, S.H., tak lupa mengungkapkan rasa syukurnya atas terwujudnya pendopo yang telah lama dinantikan. Ia menegaskan, pendopo ini bukan hanya milik warga Jawa, tetapi terbuka untuk seluruh masyarakat sebagai ruang pembauran dan kebersamaan.

“Gedung ini bukan hanya untuk orang Jawa. Semua boleh menggunakan. Sesuai filosofi paguyuban, kita bergerak bersama tanpa membedakan satu sama lain", kata Masuri yang akrab disapa Mas Bagong.

Masuri yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Riau berharap Pendopo Niti Trisno menjadi rumah bagi berbagai aktivitas budaya seperti gamelan, reog Ponorogo, campursari, serta kesenian tradisional Jawa lainnya yang akan dikembangkan di Bengkalis. Oleh sebab itu, ia menekankan pendopo harus menjadi ruang produktif yang memberi manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya generasi muda.

Pada kesempatan itu, Masuri juga menceritakan perjalanan panjang PKMJ yang telah memasuki usia 34 tahun. Awal berdiri sebagai wadah silaturahmi warga keturunan Jawa, kini PKMJ membuka diri bagi seluruh masyarakat Bengkalis yang ingin berkontribusi dalam semangat persatuan.

“Paguyuban ini bukan untuk meninggalkan kesukuan asal, tetapi sebagai ruang bersama membangun Negeri Bengkalis tercinta,” ujarnya.

Dalam sambutannya Masuri tak lupa mengutip falsafah Jawa “Aja bungah ing pangalem, aja susah ing panyacat”, yang artinya "Tetap rendah hati dan fokus bekerja tanpa larut dalam pujian maupun kritik". Menurutnya, nilai-nilai itu menjadi semangat PKMJ untuk terus menata diri dan meningkatkan kontribusi bagi daerah.

Sementara itu, sambutan Bupati Bengkalis yang dibacakan Johansyah Syafri,  mengapresiasi kerja kolektif warga Jawa hingga pendopo ini dapat diwujudkan. Menurut bupati, keberagaman etnis di Bengkalis adalah kekuatan penting dalam pembangunan daerah.

Ia menegaskan, peresmian pendopo ini sejalan dengan visi daerah untuk mewujudkan Bengkalis yang bermarwah, maju, dan sejahtera. Pemerintah berharap pendopo tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga pusat kreativitas, inovasi, edukasi, dan kegiatan sosial bagi semua lapisan masyarakat.

“Kami berharap PKMJ terus mengembangkan kiprah, tidak hanya dalam pelestarian budaya Jawa, tetapi juga dalam penguatan ekonomi dan sosial masyarakat,” ujarnya.

Dari sisi ekonomi, bupati berharap Pendopo Niti Trisno menjadi pusat promosi UMKM, kerajinan tangan, kuliner khas, hingga potensi wisata budaya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Bengkalis, ungkapnya, membuka ruang kolaborasi agar pendopo dapat mendukung berbagai program pembangunan, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga ketertiban lingkungan.

Peresmian Pendopo Niti Trisno ditandai dengan pemotongan tumpeng dan penanaman pohon sebagai simbol keberlanjutan dan harapan baru bagi PKMJ.

Terlihat dihadir dalam peresmian tersebut Forkopimda, kepala perangkat daerah, Ketua Umum MKA Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis Datuk Seri Ilham Noer, Ketua Dewan Pimpinan Harian LAMR Kabupaten Bengkalis Datuk Sri Syaukani Al Karim, Ketua MUI Kabupaten Bengkalis Haji Amrizal, para ketua paguyuban, serta ratusan warga Jawa dari berbagai kecamatan. (Rudi)

Terkini