SLBN Selatpanjang Gelar Sosialisasi Simulasi Penanganan Bencana Kebakaran

Kamis, 15 Juni 2023 | 20:59:55 WIB

Metroterkini.com - Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Selatpanjang melaksanakan Sosialisasi Simulasi penanganan bencana kebakaran dan evakuasi korban, yang dilaksanakan pada Kamis (15/06/2023) di aula SLB Negeri Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kegiatan ditaja pihak Sekolah ini di dampingi oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (Dinsos,P3AP2KB) Kepulauan Meranti bekerjasama dengan BPBD dan basarnas, di hadiri oleh siswa siswi beserta guru, orang tua murid dan Forum Anak Kepulauan Meranti yang bertujuan untuk memberikan pemahaman edukasi tentang bencana kebakaran dan evakuasi korban.Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan untuk menunjang Kabupaten Layak Anak (KLA) dan juga untuk pemenuhan standarisasi SRA.

Kegiatan di awali dengan penandatanganan MOU antara SLB N Selatpanjang dengan BPBD, Basarnas tentang penyelenggaraan kegiatan pengurangan resiko bencana di sekolah dalam program penanggulangan bencana dan di akhiri praktek langsung di lapangan.

Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Desy Mustika Sandra, S.Sos melalui Sub Koordinator Perlindungan perempuan dan Perlindungan khusus Anak Junaida mengatakan Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan untuk menunjang Kabupaten Layak Anak ( KLA) dan juga untuk pemenuhan standarisasi SRA.

Untuk itu, diharapkan agenda ini menjadi agenda rutin dan meningkatkan kemitraan berbagai pihak untuk mewujudkan SLB N Selatpanjang sebagai sekolah yang ramah Anak.

Sementara itu, Saat dikonfirmasi Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti melalui Sekretaris BPBD Eko Setiawan menyampaikan bahwa Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan  pemahaman edukasi terkait penanggulangan kebencanaan dan juga tentang penyelamatan dan pertolongan.

"Kegiatan itu untuk memberikan pemahaman kepada murid murid yang ada di sekolah itu tentang bagaimana bahaya bencana ini, dan bagaimana untuk mencegah dan mengantisipasinya," Ujarnya.

Dimana ada beberapa materi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut, diantaranya tentang pencegahan terhadap bahaya bencana baik itu bencana banjir maupun bencana kebakaran, Penyelamatan dan pertolongan terhadap korban.

"Tadi ada beberapa materi yang kita sampaikan, baik itu dari pihak BPBD maupun Basarnas. di karenakan bencana itu ruang lingkupnya besar, untuk itulah kita gandeng Basarnas yang punya skil yang profesional," Jelas Eko

Selain itu, dirinya berharap dengan kegiatan ini pada siswa/siswi yang berkebutuhan khusus ini  dapat juga memahami tentang suatu bencana dan juga bisa mengetahui mitigasinya serta bagaimana bisa menyelamatkan diri dan bagaimana pula bisa menyelamatkan orang yang terkena musibah kecelakaan.

"Kita juga sampaikan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan yang ada di Kepulauan Meranti dan juga kita lakukan simulasi untuk lebih memahami para siswa/siswi yang ikut," Katanya.

Diungkapkan Eko, kegiatan yang dilakukan tersebut merupakan kegiatan untuk menunjang Kabupaten Layak Anak (KLA) Kabupaten Kepulauan Meranti,

"Kemarin kita diminta untuk memberikan  pemahaman edukasi sosialisasi dan simulasi terkait penanggulangan bencana. Memang untuk kegiatan semacam ini memang sudah pernah dilaksanakan, namun itu ditingkat TK dan PAUD di Kepulauan Meranti. Namun untuk tingkat SLB baru perdana," Ungkap Eko.

Menanggapi kegiatan ini, Kepala Sekolah (Kepsek) SLB N Selatpanjang Nofelinda, S.S memberikan apresiasi kepada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kabupaten Kepulauan Meranti dan BPBD beserta Basarnas bersedia hadir dalam kegiatan itu.

"Terimakasih untuk semua pihak yang sudah datang ke sekolah kami sehingga terlaksananya kegiatan ini. Yang mana kegiatan ini sangat berguna sekali untuk siswa - siswi yang berkebutuhan khusus," Pungkasnya sembari berharap agar kerjasama semacam ini tetap berlanjut dan simulasi ini setiap tahunnya dilakukan mengingat siswa- siswi sudah berganti. [Wira]

Terkini