Metroterkini.com - Jelang pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Rokan Hulu yang akan di gelar pada, Kamis (8/12) besok, tensi politik kian memanas, Tim Sukses dan Relawan calon kepala desa saling sindir di ruang publik terutama di media sosial.
Selain itu beredar kabar Pilkades di beberapa desa diwarnai praktik money politik. Informasi itu datang dari salah seorang warga desa Bangun Purba yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan adanya dugaan praktik money politik di daerahnya.
" Kami minta pengawasan ekstra dari Panitia Pengawas dan aparat keamanan, karena dikhawatirkan akan menodai demokrasi di tengah-tengah masyarakat," ungkap salah seorang warga, Rabu (7/12/2022) siang.
Adanya kabar dugaan money politik di Kecamatan Bangun Purba itu seperti di desa Tangun dan Bangun Purba Barat sudah berhembus beberapa pekan terakhir jelang dilaksanakan perhelatan Pilkades. Namun jelang detik-detik pemilihan, suara sumbang itu semakin vulgar dan beredar luas di warung kopi, bahkan tim sukses mendatangi rumah warga door to door.
" Ya, kabarnya sih di angka Rp 400 ribu hingga Rp 1 juta rupiah per suara," kata warga.
Sementara itu Kapolres Rokan Hulu, AKBP Pangucap Priyo Soegito, S.I.K saat dihubungi wartawan menghimbau agar pelaksanaan Pilkades berjalan dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Pangucap meminta semua pihak untuk menjaga kondusifitas selama berlangsungnya Pilkades, menghindari permusuhan, tidak terprovokasi berita bohong (hoax) dan legowo menerima hasil pemilihan.
" Kami siap mensukseskan Pilkades serentak, jika ditemukan kecurangan silahkan laporkan ke pengawas, baik ditingkat desa, kecamatan maupun kabupaten," tandasnya.[man]