Metroterkini.com - Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil menolak hadir rapat koordinasi bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian karena acara itu disebut acara Gubernur Riau, Syamsuar. Setiap kali acara Gubernur Riau, Adil memilih absen. Apa alasannya?
"Itu bentuk protes terhadap kebijakan Pak Gubernur yang menganaktirikan Meranti. Khususnya dalam pembagian anggaran," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Meranti, Yusran, Jumat (11/11/2022).
Yusran menyebut APBD Riau tahun ini Rp 10 triliun. Namun Pemkab Meranti hanya dapat kucuran Rp 3,8 miliar.
"Dari APBD Rp 10 triliun itu kita dapat Rp 3,8 miliar. Itu perlu dikomunikasikan juga," kata Yusran.
Untuk mendapat bantuan Pemprov Riau, Adil disebut sudah berulang kali duduk bersama Syamsuar. Hanya saja seluruh pertemuan dinilai tak membuahkan hasil.
"Sudah duduk dari awal tahun, ketemu di kediaman pak gubernur. Termasuk pada perubahan (perubahan APBD) juga tidak tercantum bantuan anggaran Pemprov ke kita, ya anggaran bankeu, infrastruktur," katanya.
Tidak Ada Konflik Pribadi Bupati-Gubernur
Pada kesempatan tersebut, Yusran menilai tidak ada konflik pribadi antara Bupati Adil dan Gubernur Syamsuar. Di mana semua yang dilakukan sebagai bentuk protes ke Pemprov Riau.
"Tidak ada konflik person. Itu terkait kebijakan pak gubernur saja ke Meranti, dari awal sudah duduk. Waktu itu masih pak Marul Kasmy Plt Sekda," katanya.
Yusran mengaku bahwa Meranti adalah kabupaten dengan angka kemiskinan tertinggi di Riau. Namun tak pernah ada perhatian khusus dari Pemrov Riau.
"Meranti ini tingkat kemiskinannya miskin, anggaran minim. Tapi kenapa salah satu indikator ini tidak dibantu, dari pusat kami sudah ajukan juga kepada masing-masing kementerian. Cuma bagaimana upaya Pemprov memberikan bantuan sesuai indikasi kemiskinan," katanya. [**]