Erick Thohir Mau Ganti BBM dengan Etanol, Begini Kabar Terbarunya

Senin, 29 Agustus 2022 | 17:58:49 WIB

Metroterkini.com - Kementerian BUMN menargetkan perusahaan pelat merah mampu memproduksi jenis energi baru. Upaya ini bagian dari substitusi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sebagai gantinya, BUMN dapat memproduksi energi baru berbasis etanol.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut proses sudah dilakukan dan dalam tahap penelitian.

Hanya saja dia tidak menjelaskan lebih jauh perihal penelitian yang dimaksud.

"Sekarang lagi proses penelitiannya (etanol)," ungkap Arya saat ditemui wartawan di kawasan GBK, Senin (29/8/2022).

Perusahaan pelat merah yang dipercaya Kementerian BUMN untuk memproduksi energi baru berbasis etanol adalah Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III.

Di mana perseroan akan melakukan program Biodiesel 40 (B40) atau bahan bakar nabati berasal dari campuran biodiesel dan solar. Perseroan juga diminta meningkatkan produksi etanol.

Untuk mencapai target tersebut, lanjut Arya, perseroan tengah melakukan pengembangan dan pembenahan pabrik melalui konsolidasi.

"PTPN I punya pabrik sendiri, PTPN II juga punya sendiri, ini akan dikonsolidasi sehingga nanti akan ada penambahan pabrik, bikin pabrik sendiri, bikin apa?," jelasnya.

PTPN III memang menggalakan program pengembangan bioenergi.

Perusahaan mendorong penggunaan biomassa perkebunan sebagai sumber energi utama, hilirisasi bisnis perkebunan, serta optimasi dan pengembangan pembangkit listrik maupun sumber EBT lainnya.

Program-program ini akan dilaksanakan secara mandiri maupun bekerjasama dengan mitra strategis.

Untuk mencapai target tersebut, lanjut Arya, perseroan tengah melakukan pengembangan dan pembenahan pabrik melalui konsolidasi.

"PTPN I punya pabrik sendiri, PTPN II juga punya sendiri, ini akan dikonsolidasi sehingga nanti akan ada penambahan pabrik, bikin pabrik sendiri, bikin apa?," jelasnya.

PTPN III memang menggalakan program pengembangan bioenergi.

Perusahaan mendorong penggunaan biomassa perkebunan sebagai sumber energi utama, hilirisasi bisnis perkebunan, serta optimasi dan pengembangan pembangkit listrik maupun sumber EBT lainnya.

Program-program ini akan dilaksanakan secara mandiri maupun bekerjasama dengan mitra strategis. [**]
 

Terkini