Abrasi di Desa Permai Rangsang Barat Makin Mengkhawatirkan

Senin, 27 Juni 2022 | 20:58:32 WIB
Abrasi di Desa Permai Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kep. Meranti Riau

Metroterkini.com - Abrasi yang berada di Desa Permai Kecamatan Rangsang Barat semakin parah dan sangat mengkhawatirkan. Mengapa tidak, abrasi yang terjadi akibat hempasasn ombak dari laut lepas atau laut Selat Malaka itu terus terjadi sepanjang tahun. 

"Abrasi itu kini sudah hampir kurang lebih 1 kilo meter dari bibir pantai," ungkap Kepala Desa (Kades) Permai Azman, pada Senin (27/06/2022) kepada media ini. 

Untuk itu, dirinya mengaku sangat khawatir apabila abrasi di desanya itu tidak kunjung diselesaikan oleh pihak terkait. Pasalnya Tidak kurang dari 15 meter hingga 20 meter  tanah di Desa Permai itu harus terus terkikis untuk setiap tahunnya. 

"Abrasi disini sudah makin parah, karena tidak kunjung ada solusi dari pihak terkait. Dan diperhitungkan seandainya tidak di tangani dari dini oleh  pihak terkait maka Desa Permai akan menjadi sejarah desa terkikis abrasi," Kata Azman. 

"Desa permai juga merupakan benteng Kabupaten Kepulauan Meranti tidak menutup kemungkin akan berimbas untuk Kabupaten ini seandainya Desa Permai musnah," tambahnya.

Dijelaskannya, Desa Permai adalah sebuah desa yang terletak di penghujung Rangsang Barat yang disebelah utara berhadapan langsung dengan negara Jiran yakni Malaysia dan Singapore, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Bantar, sedangkan sebelah selatan dan barat berbatas dengan selat air hitam.

"Untuk itu, apabila tidak makin diperparah maka abrasi tersebut akan berimbas pada permukiman warga, kantor desa, sarana prasarana, sarana ibadah, sekolah. Karena jarak bibir tebing dengan jalan poros dan semuanya itu sudah lebih kurang 150m," Ujarnya sembari berharap ada respon dari pihak terkait nantinya.

Diutarakan, sejauh ini pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan agar adanya pihak terkait untuk mengatasi penanganan abrasi di Desa Permai, hal itu diakui karena anggaran yang ada di Desa tersebut tidak cukup untuk menangani persoalan abrasi yang sudah meluas itu. 

"Memang banyak usulan yang kita ajukan, namun sampai sekarang ini belum ada realisasinya," Kata Azman.

"Kita harap ada pihak terkait dapat merealisasikan apa yang menjadi kekhawatiran kami disini. Karena untuk membangun bendungan penahan abrasi itu, anggaran kami di desa tidak akan cukup," harapnya. [Wira]

Terkini