Metroterkini.com - Komodo adalah hewan yang menakjubkan dengan ukuran yang besar, gigitan berbisa, dan kemampuan berburu yang tajam. Sebagai predator yang mendominasi sebagian besar hewan lain, komodo mampu melakukan perjalanan jarak jauh. Namun, faktanya, komodo tidak tersebar luas di banyak wilayah. Fakta ini pun menimbulkan pertanyaan, kenapa komodo hanya ada di Indonesia?
Komodo hanya tinggal di dekat rumahnya
Komodo sangat senang tinggal di dekat rumah mereka. Mereka jarang berkeliaran di luar lembah tempat mereka menetas.
Dilansir dari National Geographic, sebuah studi yang diterbitkan di Proceedings B dari Royal Society telah mengamati pola pergerakan reptil ini selama satu dekade di Kepulauan Nusa Tenggara atau Sunda Kecil.
Ini Penjelasan Peneliti LIPI
Studi tersebut menemukan, komodo adalah hewan yang aktif bergerak dan atletif. Terkadang, mereka dapat bergerak hingga 11 km di lembah mereka.
“Mereka benar-benar aktif menurut standar kandal,” ujar Tim Jessop, ahli ekologi di Deakins Univesity, Australia, sekaligus peneliti utama studi tersebut. Pada hari tertentu, komodo hanya bergerak di dalam batas-batas rumah mereka dengan jangkauan sekitar 1,6 km. Di sana, mereka terus berjalan di antara hutan kering dan padang rumput berbatu sambil mengendus mangsa.
Meski komodo dapat berpindah dari lembah ke lembah tempat mereka lahir, komodo tidak pernah meninggalkan wilayahnya. Bahkan, komodo yang dipindahkan jauh ke ujung pulau asal mereka dapat menemukan jalan pulang selama beberapa bulan kemudian.
Sebenarnya, komodo bisa berenang dengan baik. Namun, seperti pendapat Jessop, melintasi lautan terbuka mungkin sesuatu yang dihindari komodo karena lebih berisiko.
Kepulauan Nusa Tenggara dikelilingi dengan arus yang kuat, yang dapat dengan mudah membawa komodo ke laut. Namun, berpindah tempat ke pulau lain pun bisa menjadi bencana bagi komodo karena sumber pangan dan kualitas pasangan yang bisa sangat berbeda.
Komodo menjadi terisolasi
Kebiasaan hidup komodo yang cenderung hanya tinggal di dekat rumahnya dibayar dengan mahal, yakni adanya kemungkinan perkawinan sedarah.
Para peneliti menemukan bukti dalam DNA komodo bahwa hewan ini melakukan semacam perkawinan sedarah. Ini bisa menjadi masalah besar jika tumpang tindih antara populasi terputus ketika populasi menurun karena perburuan atau hilangnya habitat. Meski demikian, kesadaran bahwa komodo saat ini tidak mau bergerak jauh dari rumahnya adalah pengetahuan yang sangat penting untuk upaya konservasi. [**]