Metroterkini.com - Oseltamivir adalah salah satu jenis obat antiviral yang biasanya dipakai untuk mengatasi gejala virus influenza (flu). Kini, di tengah pandemi COVID-19, oseltamivir juga dipakai untuk terapi pasien Corona.
Dikutip dari ensiklopedia Britannica, oseltamivir mulai digunakan secara luas setelah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada tahun 1999. Oseltamivir bekerja dengan cara mengurangi jumlah virus yang dihasilkan oleh sel terinfeksi.
Penggunaan oseltamivir
Menurut Pusat Informasi Obat Nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, oseltamivir bisa diberikan untuk orang dewasa dan anak berusia satu tahun lebih dengan gejala flu. Oseltamivir juga dapat diberikan dalam rangka pencegahan, terutama bila diketahui sedang musim flu.
"Oseltamivir dapat juga digunakan untuk mencegah terjadinya influenza pada dewasa dan anak di atas 13 tahun," tulis pusat informasi BPOM seperti dikutip dari situs resminya pada Selasa (13/7/2021).
Efek samping oseltamivir
Oseltamivir diketahui memiliki efek samping menyebabkan mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, lelah, diare, dispapsia, insomnia, pusing, dan konjungtivitis. Beberapa kasus efek samping lainnya yang jarang terjadi adalah reaksi alergi, hepatitis, hingga sindrom Steven-Johnson.
Oseltamivir untuk COVID-19
Penliti di dunia pada tahun 2020 mulai mencari berbagai terapi obat yang efektif untuk menghadapi pandemi baru virus Corona. Berbagai obat yang sudah ada kembali diteliti, termasuk oseltamivir untuk COVID-19.
Dalam beberapa uji klinis, oseltamivir dipakai bersamaan atau kombinasi dengan obat lainnya untuk mengobati pasien COVID-19. Hanya saja sampai saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum secara resmi menyetujui oseltamivir sebagai terapi COVID-19. [**]