Metroterkini.com - Kebocoran pipa di dermaga 4 Pelabuhan Dumai Provinsi Riau, milik PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mengakibatkan minyak mentah tumpah ke laut, pada Sabtu, 27 Februari 2021 kemarin, sekitar pukul 14.50 WIB.
Yayasan Riau Hijau Watch (YRHW) menyoroti tumpahnya minyak chevron tersebut, merusak lingkungan dan ekositem laut. Tri Yusteng Putra, S.Hut selaku Ketua YRHW kepada metroterkini.com, Selasa (2/2/2021), mengutip pernyataan pejabat SKK migas akibat korosi yang terjadi pada sambungan vent cock loading line.
"Kedepannya kita berharap agar SKK Migas memgecek seluruh sambungan tersebut, sebelum blok Rokan dikembalikan kepada pemerintah, pada bulan Agustus tahun 2021," kata Yusteng
Yayasan Riau Hijau Watch berharap SKK Migas segera menyelesaikan permasalahan limbah PT CPI baik yang sudah dilaporkan atau pun limbah akibat minyak CPI tumpah ke laut yang mengakibatkan nelayan merasa terdampak dari tumpahan minyak Chevron di laut Dumai.
"Pencemaran yang ditimbulkan dari minyak atau limbah sangat berdampak terhadap hasil tangkapan nelayan," tutur Yusteng.
Sementara itu nelayan perairan Dumai via WA mengaku tidak dapat tangkapan ikan sebagaimana biasanya, akibat dari tumpahan minyak Chevron.
"Kalau limbah dan minyak bisa fatal. Nelayan bisa sama sekali tak dapat hasil tangkapan," kata Bedul, nelayan yang sehari-hari melaut di sepanjang perairan Dumai.
"Selain itu, pasokan ikan juga terganggu beberapa hari ini, yang biasanya mencapai 2 ton per hari dan terkumpul di tempat pendaratan ikan di Kelurahan Purnama Dumai, tapi sekarang jauh menurun," tutupnya. [al]