Metroterkini.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Sumatera Selatan Kelly Mariana meninggal dunia, Minggu (17/1/2021). Dia berpulang saat sedang menjalani perawatan di ruang isolasi RS Roma Katolik Charitas, Palembang, lantaran terjangkit Covid-19. Almarhum diketahui baru kembali dari DKI Jakarta.
Sejumlah karangan bunga terpampang di depan rumah Kelly di Jalan Parameswara, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang. Suasana rumah terlihat sangat sepi dan tidak banyak aktivitas.
”Rencananya dari rumah sakit, almarhumah akan langsung dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kebun Bunga, Palembang,” ujar Nasrul Nazar kakak ipar Kelly ketika ditemui di sekitar kediaman Kelly, Minggu (17/1). Jenazah tidak dibawa ke rumah duka karena pihak keluarga berkomitmen mematuhi standar Covid-19.
Kelly diketahui meninggal sekitar pukul 06.00. ”Saat itu saya dan keluarga sedang mengadakan doa bersama untuk kesembuhan Ibu Kelly. Namun, takdir berkata lain,” ujar Nasrul sembari menangis.
Nasrul menuturkan, Kelly diketahui terjangkit Covid-19 setelah menjalani perawatan di RS Charitas, Palembang, Selasa (12/1/2021). Dia dirawat lantaran mengalami sejumlah gejala, seperti panas tinggi dan batuk kering parah. Kondisi ini dialami Kelly sekembalinya dari DKI Jakarta.
”Di sana (Jakarta) almarhum menghadiri acara yang diselenggarakan sanak keluarga yang tidak bisa ia tolak,” ucapnya.
Karena kondisinya terus menurun, akhirnya Kelly dirawat di RS Charitas. Tidak hanya dirinya, sang suami, A Yamin, juga harus dirawat di rumah sakit karena turut terjangkit Covid-19. Bedanya, sang suami tidak mengalami gejala, tetapi tetap harus menjalani isolasi. Adapun kedua anaknya yang juga tinggal satu rumah dengan mereka tidak terjangkit Covid-19.
Dia dirawat lantaran mengalami sejumlah gejala, seperti panas tinggi dan batuk kering parah. Kondisi ini dialami Kelly sekembalinya dari DKI Jakarta.
Kepergian Kelly meninggalkan duka mendalam. Nasrul berujar, dalam keseharian, almarhum dikenal sebagai sosok yang sangat bersemangat dan memiliki dedikasi tinggi dalam bekerja. ”Setiap hari, dia pergi pagi sekali dan baru pulang malam sekali. Itu dia lakukan setiap hari,” ucapnya.
Kelly meninggalkan suami dan empat anak. Dua anaknya tinggal di Jakarta dan Magelang, Jawa Tengah. Adapun dua lainnya tinggal bersama Kelly di Palembang.
Pelaksana Harian Ketua KPU Sumsel Amrah Muslimin menuturkan, kepergian Kelly meninggalkan duka mendalam bagi semua orang di KPU Sumsel. ”Beliau adalah pemimpin yang luar biasa. Baik, sabar, mangayomi, dan tegas,” ujarnya.
Satu hal yang tidak pernah lekang dari ingatan Amrah adalah daya juang Kelly. Bahkan, ujarnya, ketika dalam keadaan sakit pun, Kelly berupaya untuk kembali sembuh dan tidak pernah mengeluh. Kelly juga adalah satu dari empat perempuan di Sumsel yang menjadi ketua KPU se-Sumsel.
Kelly yang pernah mengenyam pendidikan di St Jhons Collage Whyalla South Australia (1988) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sriwijaya (1992) memiliki jejak yang cukup mumpuni tentang kepemiluan. Kelly pernah menjadi komisioner KPU Sumsel periode 2009-2013.
Perempuan kelahiran Palembang, 5 September 1967, ini juga pernah menjadi konsultan kepemiluan Building Resources in Democracy Governance and Elections (BRIDGE) untuk KPU Australia (AEC) 2014-2015 dan konsultan kepemiluan BRIDGE untuk KPU (2015-2018). ”Ketika bergabung dalam BRIDGE, almarhumah melanglang Indonesia dan dunia,” ucapnya.
”Kini, pejuang itu telah pergi. Namun, semangatnya akan tetap tinggal bersama kami,” ujar Amrah.
Wafatnya Ketua KPU Sumsel ini menambah panjang kasus kematian akibat Covid-19 di Sumatera Selatan. Berdasarkan situs Sumsel Tanggap Covid-19, sampai Sabtu (16/1/2021), jumlah kasus positif di Sumsel mencapai 12.992 orang. Dari jumlah tersebut, 10.621 (81,75 persen) orang sembuh dan 652 orang (5,02 persen) meninggal dunia. [**]