Masjid Baiturrahman Pasar Kembang Gelar Rabu Wekasan

Rabu, 14 Oktober 2020 | 19:13:25 WIB

Metroterkini.com - Salah satu masjid tertua di Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir Riau, yakni Masjid Baiturrahman yang terletak Desa Pasar Kembang, Kecamatan Keritang sampai saat ini masih menjaga kearifan tradisi Rabu terakhir Sapar (Rabu Wekasan), atau Rabu, 14 Oktober 2020.

Pelaksanaan tradisi Rabu Wekasan ini dimulai pukul 08.05 WIB. Acara yang dihadiri oleh para Jama’ah serta para alim ulama, tokoh masyarakat dan perangkat desa. Sedang prosesi Rabu terakhir syafar atau Rabu Wekasan dipimpin oleh tokoh ulama, H. Mansyur.

H. Mansyur menguraikan bahwasannya hari ini, Rabu tanggal 14 Oktober 2020 M bertepatan dengan 27 Safar 1442 H, kita semua memasuki suatu hari yang dikenal dengan istilah Rabu terakhir di bulan sapar atau Rabu Kasan atau Rabu Wekasan.

Rabu pungkasan, adalah Rabu yang terakhir dibulan Safar sebelum memasuki bulan Maulid atau Mulud atau Rabbiul Awal. Dimana saat itu Rasulullah, Muhammad SAW awal dari jatuh sakitnya beliau, selama 12 hari berturut – turut dimulai sakitnya di hari Rabu terakhir bulan Safar dan dihari ke-12, hari Senin bulan Maulid, Rasulullah Muhammad SAW wafat [meninggal dunia].

Dihari itu pula (Rabu Terakhir Syafar) Allah SWT menurunkan ke dunia yang dijelaskan, dalam beberapa Kitab – Kitab sebanyak 360.000 macam Bala/Musibah baik kecil atau besar.

Berlaku untuk seluruh mahluk di langit dan bumi, yang dimulai dari sejak fajar Subuh dihari Rabu 27 Safar 1442 H, bertepatan dengan 14 Oktober 2020 M.

Maka dari Itu, para Ulama menyarakan untuk buatlah doa bersama dan bersedakahlah, karena sedakah diantaranya kekuatan & keutamaan. sedekah, yaitu mampu menolak bala/musibah, seperti yang diriwayatkan dalam hadist.

 Di katakan pak Haji, Rasulullah Muhammad SAW bersabda. “Bersegeralah untuk bersedekah, karena musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah”.

Bersedekah dalam bentuk apapun tidak harus dengan uang atau sesuatu, bisa dengan bertasbih bertahmid bertahlil menyingkirkan batu/duri/sesuatu yang berbahaya dijalan dan lain – lain. Namun lebih afdolnya, dengan sesuatu atau uang. 

Berdoalah sendirian atau berjamaah nemohon kepada Allah SWT, agar dihindarkan dari bala yang Allah SWT turunkan selama sehari penuh di hari Rabu, terakhir safar ini.

"Semoga kita semua, keluarga Anda, orang tua Anda, anak cucu anda, saudara – saudar Anda, tetangga anda, dan Kaum Muslim & Muslimah dibelahan Bumi manapun terhindar dari bala besar atau kecil dengan wasilah/jalan doa & sedekah kita semua," harap H. Mansyur diamini oleh jemaah yang hadir.

 Hari Rabu terakhir bulan shofar, sebagian ulama ahli Kasyf mengatakan bahwa pada hari itu diturunkan 360.000 macam bala. Karenanya kita disunahkan melaksanakan amalan sholat awwabin, untuk tolak bala’ (hajat lidaf’il bala’). Dan pada tahun ini, Rabu terakhir syafar jatuh pada tangal  27 Shafar 1442 H/ 14 Oktober 2020 M.

Sholat dilaksanakan empat roka’at dua kali salam, dan di teruskan dengan pembacaan yasin. Dan selesai sholat dilanjukan dengan membaca do’a . Kemudian para jemaah mengambil air putih yang telah di bacakan yasin dan doa untuk di bawa pulang kerumah masing - masing. [alkasmiyandri]

Terkini