Cleaning Service 'Tajir' Jadi Saksi Kebakaran Kejagung

Kamis, 24 September 2020 | 21:16:35 WIB

Metroterkini.com - Anggota Komisi III DPR F-PDIP Arteria Dahlan mempertanyakan info soal ada cleaning service jadi saksi kebakaran gedung utama Kejaksaan Agung (Kejagung) yang mempunyai Rp 100 juta di rekeningnya. Kejagung memberi penjelasan soal pemeriksaan cleaning service tersebut.

Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menegaskan pihaknya akan mengusut tuntas dalang di balik kebakaran gedung utama Kejagung. Termasuk mengusut soal rekening cleaning service yang dipertanyakan Arteria Dahlan.

"Dan bagi saya, kemarin disampaikan oleh Kabareskrim saya memang bersyukur, (tersangka) harus ditemukan. Saya minta harus ada. Kalau memang ada itu kesengajaan atau kelalaian, saya mengharapkan adanya tersangka untuk itu. Dan siapa tersangka ini, untuk kita dalami sampai sejauh mana tanggung jawabnya. Sejauh mana perbuatan itu dilakukan," ujar Burhanuddin dalam rapat bersama Komisi III DPR, Kamis (24/9/2020).

"Bahkan informasi adanya rekening-rekening, rekening ini juga, mohon izin, ini sudah didalami oleh penyidik Kabareskrim, tentang adanya rekening katanya Rp 100 juta yang tidak sesuai dengan pendapatannya," ungkapnya.

Sementara itu, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejagung Fadil Zumhana menjelaskan pihaknya memang mendampingi cleaning service tersebut saat pemeriksaan saksi. Hal itu sekaligus menjawab pertanyaan Arteria soal adanya pendampingan dari eks Jaksa Agung Muda dalam proses pemeriksaan.

"(Ada) 131 saksi kami kerahkan seluruhnya, siapa pun yang diminta penyelidik Mabes Polri, kami izinkan dan kami dukung. Bahkan kami dampingi di sana supaya yang bersangkutan, sampai cleaning service-nya kami dampingi, supaya yang bersangkutan memberikan keterangan yang terang dan jujur," kata Fadil.

Fadil juga menjawab soal isu cleaning service punya rekening Rp 100 juta. Fadil menegaskan pihaknya akan mengusut dari mana asal uang tersebut.

"Itu ada akses ke lantai 6. Ketika proses penyelidikan itu ada dilaporkan kepada jaksa yang saya tunjuk, tapi ini dalam proses penyidikan kita dalami itu uang apa dan dari mana. Nanti itu akan kami bongkar. Karena kemarin proses penyelidikan, belum pro justitia, ketika proses penyidikan ini kami minta dari penyidik mengungkap itu dari mana uangnya," ungkapnya.

Fadil menyebut saksi cleaning service bernama Joko itu sudah berkali-kali diperiksa. Bahkan ia diperiksa dengan alat pendeteksi kebohongan (lie detector).

"Perlu kami laporkan di sini, saksi cleaning service itu yang bernama Joko, kalau tidak salah, Joko ini memang bolak-balik, bahkan dilakukan pemeriksaan lie detector supaya terungkap apa sesungguhnya yang diketahui dan dilakukan oleh yang bersangkutan," ujarnya.

Soal keterlibatan pihak lain, Fadli menegaskan akan mengusutnya dengan tuntas. Fadli mengatakan tidak akan ada yang ditutup-tutupi dalam pengungkapan kasus ini.

"Bahwa tentang peran-peran yang lain, kalaupun ada nanti, kami tidak akan menutup-nutupi. Kami akan bongkar siapa pun pelakunya, baik internal, kontraktor, atau siapa pun yang terlibat di sini. Percayalah kepada kami, Pak, kami akan membongkar kasus ini," tegasnya.

Sebelumnya, anggota Komisi III F-PDIP Arteria Dahlan mencecar Jaksa Agung ST Burhanuddin soal petugas kebersihan (cleaning service) yang menjadi saksi dalam kasus kebakaran gedung utama Kejagung. Arteria mempertanyakan kebenaran isu rekening cleaning service itu berisi lebih dari Rp 100 juta.

"Saya ingin sampaikan begini, Pak Jaksa Agung, ada anak cleaning service yang diperiksa, banyak. Saya ingin sampaikan apakah mungkin, tolong nanti Bapak hati-hati, ada tidak manipulasi keterangan? Jaksa Agung harus curiga. Ada satu cleaning service, dia orang kerja di lantai bawah, di lantai dasar, kok bisa punya akses ke lantai 6, yang ditengarai dia itu tidak hanya cleaning service, bisa berbuat sesuatu," ujar Arteria, Kamis (24/9).

"Apa benar, dicek juga, Pak, rekening uangnya itu di atas Rp 100 juta tuh cleaning service? Apa benar, saya hanya bertanya, kalau dia diperiksa selalu didampingi oleh anak buahnya mantan JAM-lah gitu?" lanjut dia. [***]

Terkini