Warga Sandera Ponton Pengangkut Kayu RAPP

Sabtu, 02 Oktober 2010 | 03:20:07 WIB

Metroterkini.com - Dua unit ponton syarat bermuatan kayu untuk bahan baku PT RAPP disandera oleh warga Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan sejak Rabu malam (2/11). Bahkan warga melarang ponton RAPP melintasi perairan sungai Kampar sebelum janji pihak perusahaan dipenuhi.

Setelah dilakukan perundingan yang dimediasi anggota DPRD Pelalawan Dapil daerah ini Tengku Khairil, Camat Pelalawan, Polres Pelalawan, akhirnya warga melepas ponton tersebut, Kamis (4/11).

Warga desa Sering kecamatan Pelalawan dua unit ponton di sandera oleh warga Rabu malam. Aksi ini dilakuakan sebagai bentuk kekesalan terhadap pihak manajemen PT RAPP. Sebab sudah tiga kali, dilakukan perunding terkait tuntutan warga namun tidak direalisasikan warga.

Padahal Warga Desa Sering berpendapat mereka adalah orang yang pertama terkena dampak langsung pembuangan limbah pabrik milik PT RAPP. "Masyarakat kami, yang pertama menjadi korban pembuangan limbah pabrik PT RAPP. Air tercemar, ikan-ikan pada mati jika pabrik itu mengeluarkan limbah," ujar seorang ibu bernama Husni (41) di sela-sela acara dialog di ruangan pertemuan kantor Kepala Desa.

Kini mereka berharap, pihak manajemen PT RAPP, merealisasikan listrik ke desa mereka."Kami akui, bantuan RAPP itu ada disalurkan kedesa kami, namun bantuan itu tidak sepadan dengan dampak yang kami rasakan. Padahal air itu merupakan sumber kehidupan di desa kami," paparnya.

Pada dialog, yang digelar di aula kantor kepala desa Sering, warga masih ngotot untuk tidak melepas ponton yang mereka tahan. Namun setelah dilakukan perundingan, yang difaslitasi oleh anggota DPRD Pelalawan Dapil daerah itu, Tengku Khairil, Camat Pelalawan, Kiki Syaputra, Waka Polres, Kompol Jhon Wesly, Kapolsek Pelalawan, Kades Sering Samsul Bahri, menjelang sore akhirnya, ponton disandera hampir 24 itu dilepas.

Pada kesempatan itu juga Kades Sering Syamsul Bahri menyebutkan, empat tahun silam PT RAPP sudah membantu satu unit genset. Namun bantuan itu tidak bisa memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat. Tidak itu saja, bantuan genset itu sedikit bermasalah.

Akan tetapi, imbuh Syamsul, pihak RAPP kembali menarik bantuan genset tersebut dengan alasan diganti dengan baru. "Justru setelah ditarik lagi, untuk diganti dengan baru, juga tidak terealisasi," tegasnya.

Bahkan sudah tiga kali diadakan pertemuan. Masyarakat mendesak, pihak RAPP mengaliri listrik ke desa Sering. Pada kesempatan itu pihak menajemen bersedia, terlebih lagi daya listrik yang dimiliki RAPP masih tersedia, namun tidak juga direalisasikan.

"Kita bukan berpihak kepada masyarakat, namun aksi ini penahanan ponton ini tentunya melawan hukum, asih cara lain yang dilakukan untuk menyampaikan tuntutan," tandasnya.

Di tempat terpisah, Salomo Sitohang, selaku Manajer Hubungan Media PT. RAPP, mengatakan, RAPP memiliki komitmen dan perhatian yang besar untuk Desa Sering. Berbagai program pemberdayaan masyarakat telah dilakukan perusahaan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Mulai dari bantuan air bersih, genset, bantuan sapi, tenaga medis, pembagunan gedung SMP, bantuan pendidikan, dan program CD lainnya.

Upaya ini kata Salomo, adalah bentuk kepedulian dan komitmen Rapp untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan termasuk Desa Sering.**/ndi

Terkini