Metroterkini.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) sempat mengatakan Indonesia harus melakukan persiapan lebih matang lagi untuk menghadapi wabah virus corona. Mereka khawatir Indonesia tidak bisa mendeteksi virus tersebut, sebab negara-negara tetangga sudah melaporkan beberapa orang terjangkit.
Ketua Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute Amin Soebandrio sebetulnya alat pendeteksi virus ada banyak, tetapi alat tes pan-coronavirus yang diandalkan Indonesia dapat mendeteksi segala jenis virus corona.
"Pan-CoV artinya virus corona apapun akan terdeteksi menggunakan PCR [polymerase chain reaction]. Jika positif, dilanjutkan dengan sekuensing [pengurutan DNA] untuk mengidentifikasi jenis virus coronanya termasuk CoV Wuhan, kalau ada," kata Amin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (10/2).
"Alat hardware laboratorium lain [pendukung] tentu banyak sekali," lanjut dia.
Senada dengan Amin, Peneliti di Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ratih Asmana Ningrum menyebut alat pendeteksi virus corona tak ada membeda. Menurut dia yang berbeda hanya bahan penandanya.
"Kalau secara alat, semuanya sama. Yang membedakan bahan penandanya, penanda umum atau penanda khusus virus corona baru. Sebenarnya, semua pengetesan virus corona menggunakan metode berbasis biologi molekuler," jelasnya.
Lebih lanjut kata Ratih, artinya metode berbasis biologi molekuler itu yang dideteksi adalah keberadaan material genetik virus corona dalam suatu sampel.
Jadi, tim medis mesti mengisolasi RNA virus terlebih dahulu sebelum dideteksi lebih lanjut.
"Tahapannya, isolasi RNA, pengubahan RNA menjadi cDNA dengan metode reverse transcriptase PCR, dan amplifikasi DNA dengan metode PCR atau real time PCR. Saat tahapan amplifikasi DNA, kita menggunakan suatu penanda spesifik yaitu penanda virus corona," terang Ratih.
Bahan untuk mendeteksi virus corona kata Ratih ada berbagai macam, ada yang bisa mendeteksi virus corona secara umum atau ada juga virus corona khusus yaitu novel corona virus.
Sebelumnya, Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Achmad Yurianto menepis tudingan bahwa Kemenkes tidak memiliki alat baru pendeteksi virus corona.
Menurut dia Kemenkes telah melakukan double check di pintu-pintu masuk ke Indonesia. Selain menggunakan alat deteksi pan-Corona, Kemenkes juga menggunakan PCR yang bisa langsung mendeteksi virus corona.
"Kita pakai PCR yang biasa digunakan di Australia dan Singapura, dan sudah sesuai standar WHO, semua penanganan kita sesuai standar WHO," tegasnya dalam konperensi pers di Kemenkes hari ini. [***]