Selamatkan Sandera, Tentara Filipina Buru Abu Sayyaf

Senin, 23 Desember 2019 | 21:23:00 WIB

Metroterkini.com - Pasukan Komando Mindanao Barat (Westmincom) Angkatan Bersenjata Filipina terus memburu kelompok bersenjata Abu Sayyaf yang masih menawan seorang nelayan warga Indonesia. Mereka saat ini dilaporkan tengah mengepung Desa Panamao, di Kepulauan Sulu yang diyakini sebagai salah satu basis kelompok tersebut.

"Ini adalah upaya kami yang tidak mengenal lelah untuk menyelamatkan sandera dan mengalahkan Abu Sayyaf sebelum akhir tahun," kata Komandan Westmincom, Letjen. Cirilito Sobejana, seperti dikutip dari Inquirer.net, Senin (23/12).

Sobejana mengatakan anak buahnya saat ini memburu dua pemimpin kelompok Abu Sayyaf, Hatib Hajan Sawadjaan dan Radulan Sahiron. Mereka juga berusaha menyelamatkan seorang WNI yang masih disandera Abu Sayyaf, Muhammad Farhan.

"Kami sudah menambah kekuatan pasukan kami dan menutup kawasan tersebut, dan kami yakin bisa menyelamatkan Farhan," ujar Sobejana.


Sobejana mengatakan sampai saat ini kelompok milisi itu masih menyandera lima orang. Satu warga Indonesia, tiga warga Filipina dan seorang warga Vietnam.

Pada Minggu (22/12) kemarin, pasukan Westmincom dua kali terlibat kontak senjata dengan kelompok Abu Sayyaf. Pertempuran itu terjadi di Barangay Pugad Manaul, Panamao, Sulu.

Juru Bicara Westmincom, Mayor Arvin John Encinas, menyatakan dalam baku tembak itu mereka berhasil menyelamatkan dua WNI, yakni Maharudin Bin Lunani (48) dan Samiun Bin Maneu (26).

Dalam kontak senjata pada pukul 04.30 waktu setempat, pasukan dari Kompi 62 Marinir dan Kompi Pasukan Intai terlibat baku tembak selama 25 menit dengan kelompok Abu Sayyaf. Seorang prajurit gugur dan satu anggota Abu Sayyaf, Hairula Itum, meninggal.

Sedangkan pada kontak senjata yang kedua pukul 06.00, pasukan Westmincom berhasil membebaskan Lunani dan Maneu.

Kelompok Abu Sayyaf menculik Lunani, Maneu dan Farhan pada 23 September lalu di Perairan Lahad Datu, Malaysia. Saat itu ketiganya tengah memancing udang. [cnn-met]

Terkini