Metroterkini.com - Proyek pengadaan kapal motor di Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis yang dibiayai dana alokasi khusus (APBN) gagal lelang.
Gagal lelangnya pengadaan satu kapal motor itu di unit layanan pengadaan (ULP) membuat Bupati Bengkalis Amril Mukminin kecewa. Tentang kekecewaan bupati kepada kepala dinas perikanan diungkapkan Sekretaris Daerah, Bustami HY, Jum'at (13/12/19) kemarin.
Menurutnya, bupati Amril sangat berharap proyek yang dibiayai dana alokasi khusus (DAK) itu berjalan lancar, ternyata gagal lelang. Padahal, untuk mendapatkan DAK sangat sulit. Namun, kondisi ini diduga belum membuat proyek ini menjadi skala prioritas Kepala Dinas Perikanan.
"Pak bupati kecewa, saya juga sangat kecewa proyek (pengadaan kapal) yang dibiayai dana DAK gagal lelang," kata Sekda Bustami HY kepada metroterkini.com di kantornya, Jum'at sore.
Terkait gagal lelangnya proyek dana DAK itu, suka tidak suka dana tersebut harus dikembalikan ke pusat. Kondisi ini ditengarai menyulitkan posisi Bengkalis untuk mendapatkan DAK perikanan tahun anggaran 2020.
Untuk itu, ungkap Bustami, bupati dan pihaknya akan mengevaluasi kinerja kepala dinasnya bersangkutan.
"Kita akan evaluasi kinerja kepala dinas bersangkutan. Sebab, gagal lelang proyek yang dibiayai dana DAK diyakini ada efeknya," tegas Bustami.
Sementara itu, kecewaan terhadap gagal lelangnya proyek pengadaan kapal motor itu juga disampaikan Askori, anggota DPRD Bengkalis.
Bahkan Askori mengaku marah mendengar proyek pengadaan kapal motor tersebut gagal lelang.
Untuk itu, Askori meminta penjelasan tertulis dari Dinas Perikanan dan ULP untuk dipelajarinya.
"Saya marah dan jengkel kok proyek dana DAK bisa gagal lelang. Sudahlah dapatnya susah, setelah dapat gagal pulak dilelang," kata politisi Partai Nasdem itu.
Diungkap Askori, dalam penjelasan itu baik Dinas Perikanan maupun ULP harus menjelaskan secara rinci mengenai gagal lelangnya proyek tersebut.
"Penjelasan tertulisnya sudah saya terima, masih saya pelajari dulu," kata Askori. (Rudi)