Angin Kencang Landa Banyuasin, 82 Rumah Roboh 2 Orang Terluka

Kamis, 14 November 2019 | 01:22:16 WIB

Metroterkini.com - Hujan deras disertai angin kencang melanda Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (13/11). Sedikitnya 82 rumah di tiga desa Kecamatan Muara Telang roboh, dua warga terluka akibat peristiwa tersebut.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Ansori mengatakan peristiwa tersebut bermula saat angin deras melanda 3 desa tersebut pada pukul 14.00 hingga pukul 16.00 WIB. 

Beberapa rumah panggung dan bangunan berbahan kayu bahkan rata dengan tanah. Sebagian lainnya mengalami kerusakan di bagian atap genting dan seng yang tertiup angin. Sebanyak dua orang warga terluka akibat kejadian tersebut.

"Ada tiga desa yang terdampak. Dua warga yang luka itu belum tahu dari desa mana karena laporan yang didapatkan juga belum lengkap. Sementara ini belum ada laporan korban jiwa," kata Ansori.

Ansori menyebutkan rumah warga yang terdampak berada di Desa Telang Karya, Desa Mekar Sari, serta Desa Mukti Jaya. Dari tiga desa tersebut, sebanyak 10 rumah rusak total, 45 rumah rusak berat, dan 27 rumah rusak ringan. Saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan menunggu laporan dari petugas di lapangan untuk lebih lanjut.

Petugas BPBD Banyuasin belum bisa mendatangi lokasi desa yang terdampak karena berada jauh di kawasan perairan. Kondisi hujan deras dan angin kencang pun membuat moda transportasi air tidak bisa dioperasikan karena membahayakan.

"Untuk warga yang rumahnya rusak berat dan roboh itu sementara waktu mengungsi ke rumah tetangganya. Petugas akan segera ke lapangan untuk mendata, kalau diperlukan nanti akan dibangun pengungsian bagi warga korban angin kencang ini," kata dia.

Sementara Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang BMKG Sumsel Bambang Beny Setiaji sebelumnya mengungkapkan potensi hujan akan terjadi pada 12-15 November di wilayah Sumsel dengan kriteria hujan sedang hingga lebat.

Potensi hujan secara regional terjadi disebabkan melemahnya Badai Tropis Nakri dan ada pusat tekanan rendah di Samudera Hindia mengakibatkan munculnya Sirkulasi Kalimantan. Hal tersebut menyebabkan masuknya massa udara dari Laut Cina Selatan dan Laut Jawa ke wilayah Sumsel. [cnn-met]

Terkini