Metroterkini.com - Kabut akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) saat ini kembali menyelimuti wilayah Palembang, Senin (14/10). Ketebalan asapnya sangat pekat hingga menghalangi jarak pandang bagi pengguna lalu lintas yang beraktivitas saat pagi hari.
Data Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palembang, jarak pandang saat ini hanya berkisar pada 50 meter. Bagi para pengendara harus menghidupkan lampu kendaraannya lantaran jarak pandang yang pendek.
Kasi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Benny Setiaji kepada wartawan mengatakan, kondisi kabut saat ini otomatis di bawah standar yang seharusnya.
"Jarak pandang saat ini terhimpun hanya 50 meter," ujar Bambang, Senin (14/10).
Bambang menambahkan, polusi asap Karhutla tersebut kembali muncul pada beberapa hari terakhir di Palembang, akibat titik api (hotspot) yang terus meninggi. Bahkan titik api tersebut menjadi yang terbanyak sepanjang darurat karhutla 2019 yakni mencapai 732 titik yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Sumsel.
Secara terpisah Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, kondisi titik api terbanyak ada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
"Di OKI titik api paling banyak dengan total 437 titik api. Sedangkan wilayah lain, Banyuasin 94 titik, Muba 90 titik dan sisa kabupaten lain titik apinya di bawah 30 titik," kata Ansori.
Ansori menjelaskan, kebakaran yang terus terjadi itu karena kondisi medan pada lahan yang terbakar cukup berat. Walau dalam beberapa hari terakhir titik api dapat turun secara drastis, namun kondisi itu sewaktu-waktu bisa kembali banyak lantaran beberapa faktor.
"Pertama karena lahannya sangat luas dan memang bahan bakarnya masih sangat banyak," jelas dia.
"Dari patroli udara Minggu kemarin dengan menggunakan pesawat cessna grand caravan PK- SNN, ditemukan 36 lokasi kebakaran lahan yang terjadi di Sumsel ini" sambung dia.
Akibat kabut asap Karhutla Kepung Palembang, Ansori menuturkan, tim satuan tugas (satgas) Karhutla Sumsel, baik tim di darat maupun tim udara, terus berupaya melakukan pemadaman api tersebut. [***]