10 Titik Api di Pelalawan, Pangkalan Kerinci Berasap

Sabtu, 10 Februari 2018 | 13:28:23 WIB
Kota Pangkalankerinci diselimuti Kabut Asap

Metroterkini.com - Satu hari penuh kota Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, diselimuti kabut asap tebal dengan jarak pandang berkisar antara 1000 meter hingga 800 meter pada Jumat (10/2/18).

Diduga kabut asap ini berasal dari kebakaran hutan dan lahan (Karlahut) disekitar Pelalawan karena saat ini musim kemarau mulai terasa, dicoba konfirmasi kepada aparat setempat belm diketahui dimana ttik api tersebut.

Warga sekitar Pangalankerinci mengaku kabut asap yang menutup matahari dari pagi sampai malam ini, menduga kebakaran sekitar daerah, PT. Adei Plantatin dan sekitarnya.

“Kalau melihat tebalnya kabut asap ini, kebakaran lahan tidak jauh dari kota Pangkalankerinci,” Jelas Sudirman, Sabtu (10/2/18).

Dia memperkirakan kabut asap ini berasal dari, desa Sering kecamatan Pelalawan sekitarnya, sebab kabut ini tidak hilang hingga malam hari, apalgai daerah itu 70 persen adalah lahan gambut.

Selain itu terdeteksi hotspot titik api di Satelit LAPAN beberapa daerah di Pulau muda, desa Sebekik, Kuala Kampar terlihat jelas.

Sejumlah titik hotspot dari satelit BMKG, Pagi ini sekira jam 6, Sabtu (10/2/18), update tabel Hotspot yang Terdeteksi dengan Tingkat Kepercayaan Tinggi (81-100%), Pelalawan meiliki 10 titik api.

Dari hasil terra, daerah Bunut, Kecamatan Bunut, Pelalawan, Riau, dengan titik kordinat 102,8299-0,597536 terdapat 3 titik panas, daerah kecamatan Kulakampar terdeteksi 22 titik api dengan konfidence > 80 persen, dengan titik kordinat terakhir 100,5792-(-1,347448).

Akibat titik panas ini sejumlah daerah kecamatan di Pelalawan, diselimuti kabut asap, dengan jarak pandang 1000 meter, di Pangkalankerinci Kota kabut asap tipis terlihat mulai dari pagi hari, Sabtu (10/2/18).

Sebelumnya Kadis Badan Nasional Penaggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Pelalalwan, Hadi Penandio dikonfirmasi wartawan mengaku telah menyiapkan sejumlah personil untuk mengantispiasi Karlahut ini.

Menurut Hadi pemadaman tergendala karena air dari lokasi kebakaran jauh, sehingga selang pemadam tidak cukup sampai kesumebr air.**

Terkini